PBB, New York, (Antara/Xinhua-OANA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitranya menanggapi lonjakan penularan kolera di beberapa bagian Yaman sehingga menewaskan 51 orang, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan pada Kamis (11/5).
Kasus dugaan kolera berjumlah 2.301, 58 di antaranya telah dikonfirmasi oleh pemeriksaan laboratorium, kata Dujarric dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York. Ia mengutip informasi dari Kementerian Kesehatan Yaman.
"WHO dengan cepat membagikan pasokan medis dan obat, termasuk perangkat pemeriksaan kolera, cairan dehidrasi oral dan cairan infus, serta perangkat medis dan perlengkapan buat perawatan kolera," kata Dujarric, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Sepuluh pusat baru perawatan akan didirikan di daerah yang terkena dampak."
"WHO juga menunjang lembaga kesehatan untuk mendirikan sudut terapi rehidrasi guna mengobati orang yang menderita dehidrasi ringan dan sedang akibat kolera," katanya.
Pendekatan itu, yang diawali dengan 10 sudut terapi rehidrasi oral di Ibu Kota Yaman, Sana'a, akan diperbanyak di seluruh daerah terpengaruh, ia menambahkan.
Sebanyak 69 kasus baru kolera dicatat di satu rumah sakit pemerintah di Sana'a pada awal Mei, kata beberapa laporan.
Pada Oktober lalu, WHO melaporkan 51 kasus kolera yang dikonfirmasi dari sembilan gubernuran di Yaman, dan ada lebih dari 1.180 kasus dugaan.
Sebanyak 7,6 juta warga Yaman tinggal di daerah yang terpengaruh di negara yang dirongrong konflik tersebut, yang sistem kesehatannya telah ambruk akibat perang saudara yang berkelanjutan.
Negara Arab itu, yang berada di ujung selatan Jazirah Arab, terjerumus ke dalam perang saudara dua tahun lalu, sehingga lebih dari 10.000 orang --separuh dari mereka warga sipil-- tewas, dan lebih dari dua juta orang kehilangan tempat tinggal, kata beberapa lembaga kemanusiaan. (*)