Sampang (Antara Jatim) - Polres Sampang, memisah perawatan dua korban luka-luka dalam kasus "carok", yakni perkelahian menggunakan senjata tajam jenis celurit, secara massal di Desa/Kecamatan Ketapang, Sabtu (8/4) sekitar pukul 15.30 WIB dengan cara terpisah.
Menurut Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, sebab kedua korban luka-luka dari kedua belah pihak yang berkelahi.
"Jika dirawat di satu rumah sakit, kami khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.
Dua korban luka-luka dalam carok massal di Desa/Kecamatan Ketapang, Sampang itu masing-masing Muhammad Habibi dan Abdur Rahman alias Dur. Muhammad Habibi menjalani perawatan di RSUD Sampang, sedangkan Dur di RSUD dr Slamet Martodjirjo Pamekasan.
Muhammad Habibi merupakan saudara Saliman, sedangkan Dur merupakan saudara Mustofa. Keduanya tewas di tempat kejadian perkara.
"Tapi meski perawatan kedua korban terluka ini terpisah, kami tetap menyiagakan personel di masing-masing rumah sakit itu," kata.Tofik.
Kasus carok massal di Desa Ketapang, Sampang itu, menewaskan tiga orang dan dua lainnya luka-luka. Ketiga korban tewas masing-masing bernama Saliman (45), Mustofa (55), dan Sitina (57), sedangkan korban luka-luka yakni Mohammad Habibi dan Abdur Rahman.
Lokasi carok di Dusun Naporah, Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang sekitar 50 kilometer ke arah utara Kota Sampang.
Carok massal yang menewaskan tiga orang itu berawal dari dugaan santet. Salah seorang warga bernama Saraton yang mengalami sakit dengan kondisi perut kembung sejak sekitar 2 tahun lalu, pada hari Sabtu 8 April 2017 sekitar pukul 15.00 WIB meninggal dunia.
Anak almarhum Saraton, yakni Saliman dan Muhammad Habibi mencurigai kematian ayahnya akibat disantet oleh Mustofa yang tak lain masih tetangganya sendiri.
Saliman dan Muhammad Habibi lalu mendatangi rumah Mustofa, sehingga terjadi perkelahian bersenjata celurit tersebut.
Muhammad Habibi dan Saliman menyerang keluarga Mustofa yang terdiri dari Sitina dan Abdur Rahman alias Dur.
Tiga orang, yakni Saliman, Mustofa, dan Sitina tewas seketika, sedangkan Muhammad Habibi dan Dur mengalami luka-luka, dan kini dirawat di rumah sakit.
Guna mengantisipasi terjadi carok susulan, Polres Sampang menerjunkan sebanyak 80 personel gabungan dari berbagai satuan, dibantu petugas dari Mapolsek Ketapang di lokasi kejadian. (*)