Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengajak sejumlah anggota masyarakat untuk menjadi kader Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang peduli terhadap keberlangsungan program ini.
"Kader tersebut kami bekali dengan pengetahuan yang cukup supaya dapat menjadi kepanjangan tangan dari BPJS Kesehatan di tengah-tengah masyarakat," kata Kepala Departemen Hukum, Komunikasi Publik, Kepatuhan dan Keuangan BPJS Kesehatan Divisi Regional Jawa Timur, Fianti, saat pelepasan Kader JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Surabaya, Jumat.
Ia mengemukakan, tugas dari kader JKN-KIS nantinya adalah sebagai pengingat iuran, sebagai pengumpul iuran, sebagai petugas pemasaran sosial yang melakukan sosialisasi dan edukasi.
"Selain itu juga sebagai petugas pendaftaran peserta serta sebagai pemberi informasi dan keluhan di masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa kader JKN-KIS diterjunkan di tengah-tengah masyarakat untuk dapat memberkan informasi dan menumbuhkan kesadaran tentang kewajiban mendaftar JKN-KIS, membayar iuran sekaligus menyosialisasikan tentang prosedur pelayanan JKN-KIS yang benar.
"Kader JKN-KIS ini sangat strategis karena menyentuh hingga ke akar rumput. Meskipun kami telah melaksanakan sosialisasi secara masif, membuka 'point of service' pendaftaran dan kanal-kanal pembayaran baru, tetap masyarakat kadang perlu diingatkan secara profesional. Disilah peran dari kader JKN-KIS," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini untuk wilayah Surabaya terdapat 23 kader JKN-KIS dan masih akan terus bertambah mengingat jumlah kecamatan di Surabaya lebih dari itu.
"Supaya masyarakat tidak resah dalam membedakan kader JKN-KIS dengan calo yang tidak bertanggungjawab, maka kader JKN-KIS akan mengenakan atribut resmi dari BPJS Kesehatan berupa topi, tanda pengenal, dan pin," katanya.
Ia mengatakan, di Jawa Timur saat ini terdapat sebanyak 944 ribu peserta dengan 483 ribu kepala keluarga yang menunggak membayar iuran.
"Oleh karena itu, salah satu fungsi dari kader ini juga untuk membantu memberikan edukasi tersebut supaya para penunggak ini bisa membayar tepat waktu," katanya.(*)