"Cepat atau lambat MEA akan segera masuk ke Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dihadapan beberapa pejabat yang akan ditempatkan di beberapa Negara ASEAN di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Kamis.
Menurut dia, berbagai upaya tersebut antara lain peningkatan SDM kota Surabaya melalui pelatihan rumah bahasa untuk mengasah ketrampilan dalam berbahasa asing, pembangunan infrastruktur seperti taman, hutan kota, tepi sungai, dan pedestrian jalan.
Selain itu, lanjut dia, layanan pendidikan dan kesehatan yang kini diperoleh secara mudah dan gratis, kemajuan teknologi melalui CCTV dan command center untuk mengatasi permasalahan di Surabaya.
"Ini menunjukkan bahwa Surabaya itu sudah ada di peta dunia. Artinya, Surabaya sudah lebih maju dari segala hal dan sudah dikenal oleh dunia," katanya.
Tak ketinggalan, Risma turut menjelaskan pemberdayaan ekonomi bagi para Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui pendampingan dan pelatihan. Artinya, para UKM dilatih oleh tenaga pengajar yang mumpuni di bidangnya mulai dari cara membuat hingga menjual barang.
"Kami akan terus mendorong kewirausahaan UKM supaya hasil produknya dapat terjual di pasar lokal bahkan luar negeri serta mempersiapkan para UKM menghadapi MEA," katanya.
Di akhir acara, mantan Kepala Bappeko tersebut berpesan kepada pejabat dinas yang ditugaskan di beberapa Negara ASEAN dapat membangun hubungan kerja yang baik antara Negara ASEAN dan Indonesia, khususnya Surabaya. (*)