Blitar (Antara Jatim) - Ribuan peternak yang tergabung dalam PPRN (Paguyuban Peternak Rakyat Nasional) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa melakukan aksi solidaritas dengan membagikan telur serta ayam panggang, sebagai bentuk keprihatinan atas krisis peternakan.
"Kami mengadakan doa bersama, membawa ayam panggang, telur, serta menggelar santunan anak yatim. Semoga ini akan cepat membawa keluar dari krisis peternakan ini," kata Ketua PPRN Kabupaten Blitar Rofi Asifun di Blitar.
Rofi yang ditemui dalam kegiatan di Pendopo Kabupaten Blitar itu mengatakan, kondisi peternakan ayam saat ini sangat memprihatikan. Harga telur turun drastis selama empat bulan terakhir, membuat para peternak kesulitan.
Harga telur dari peternak saat ini Rp13.000 per kilogram, padahal standarnya adalah Rp16.000 per kilogram. Sedangkan harga telur di pasaran masih sekitar Rp18.000 per kilogram.
Menurut dia, turunnya harga telur itu membuat para peternak kelimpungan, sebab harga jual telur tersebut ternyata tidak bisa menutup biaya pakan. Jika hal ini berlangsung terus menerus, para peternak tidak akan bisa bertahan.
Rofi juga menambahkan sudah mengadukan masalah ini hingga ke Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan dan Industri, namun belum ada keputusan yang melegakan peternak. Beberapa kebijakan pemerintah hingga saat ini dinilai belum berpihak pada kepentingan rakyat, seperti regulasi yang masih berpihak pada pemodal besar.
Sementara Bupati Blitar Rijanto mengatakan akan berupaya menfasilitasi keluhan peternak ayam ini ke pemerintah pusat. Terlebih lagi, Kabupaten Blitar selama ini juga dikenal sebagai penyuplai telur nasional.
"Masalah yang dialami para peternak ini juga merupakan kesulitan yang dirasakan pemerintah kabupaten. Pekan depan kami akan bersama-sama meminta pemerintah pusat untuk membantu mencari jalan keluar," katanya.
Dalam aksi itu, peternak juga melakukan aksi teaterikal, sebagai perwujudan kesulitan peternak. Mereka juga membagi-bagikan telur pada pengguna jalan. Ada sekitar 1 ton telur mentah yang sudah dikemas dengan plastik, sehingga aman tidak gampang pecah.
Selain itu, para peternak juga membagi-bagikan ribuan ayam panggang. Mereka membawanya dari rumah dan sudah dimasak. Mereka juga membawa nasi, sehingga setelah doa bersama selesai, dimakan bersama-sama. (*)