"Memang benar kami mendapatkan laporan terkait dengan kecelakaan tersebut, tetapi kami belum memastikan berapa korban yang meninggal dan selamat karena informasi masih terus berkembang," katanya saat dikonfirmasi di Desa Jimbaran Wetan, Minggu.
Ia mengemukakan, dari data yang ada memang ada puluhan peserta dalam rombongan tersebut, dan informasinya ada yang meninggal dunia.
"Tapi untuk data pastinya kami masih belum bisa memastikan, karena saat ini info perkembangan masih belum pasti. Awalnya ada tiga yang meninggal dalam kecelakaan itu, tetapi perkembangannya seperti apa kami masih belum tahu," ucapnya.
Ia menjelaskan, rombongan guru yang melakukan rekreasi ke Tawangmangu ini terdiri dari dua sekolah masing-masing dari SDN Jimbaran Wetan dan juga dari SDN Jimbaran Kulon.
"Istilahnya itu, pisah kenal karena Pak Suwandi dari SDN Jimbaran Wetan pindah ke SDN Jimbaran Kulon," tuturnya.
Sementara itu, di lokasi sekolah SDN Jimbaran Wetan keluarga mulai berdatangan untuk memastikan perihal kecelakaan tersebut. Tetapi, karena pagar sekolah yang masih terkunci akhirnya keluarga memilih balik lagi sambil menunggu perkembangan yang ada.
Sedangkan di Polsek Wonoayu, Sidoarjo masih terus dilakukan pendalaman data penumpang yang ikut dalam rombongan pariwisata ke Tawangmangu tersebut.
Dari data awal yang dimiliki oleh petugas Polsek Wonayu, puluhan peserta itu di antaranya adalah Zuhroh dan anaknya, Suwandi, Riasi, Afifah, Ega Nanda, Sofi, Eni.
Kemudian terdapat nama Winarsih, Mardiana, Dwi Rahayu, Noviarti, Titin, Anik Andayani, Yusuf, Ria Resbara, Purbowati, Didit, Pudji Hariono, Haryanto, Cak Piul, Ardi, Jevier, Egi, Habib.(*)
Video oleh: Indra S