"Jadi, untuk `E-voucher` Kota Kediri, Bulog sudah siap untuk menyalurkan. Untuk tahap awal, satu bulan dulu," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Rachmat Syahjoni Putra di Kediri, Senin.
Ia mengatakan Bulog Kediri sudah mendapatkan tembusan untuk data warga penerima "E-voucher" itu. Namun dari data tersebut masih harus koordinasi lagi dengan dinas terkait.
"Ada beberapa yang sudah pasti, tapi ada juga yang harus dikomunikasikan dulu dengan dinas sosial," katanya.
Ia mengaku sudah merencanakan untuk teknis penyaluran bantuan pangan nontunai tersebut. Direncanakan, untuk penyaluran nantinya dilakukan di kelurahan.
Pihaknya menyebut, untuk warga penerima program ini tidak semua daerah yang di bawah Bulog Subdivre Kediri melakukan program ini. Untuk awal, Kota Kediri dan sebagian daerah di Kabupaten Kediri akan melakukan program ini.
Data dari kementerian sosial, jumlah warga Kota Kediri yang berhak menerima adalah 12.863 kepala keluarga (KK). Mereka akan mendapatkan "E-voucher" senilai Rp110 ribu per kartu per penerima. Nantinya, setiap warga penerima akan mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram serta 2 kilogram gula pasir.
Sedangkan, untuk warga di Kabupaten Kediri, masih dua kecamatan program ini dijalankan, yaitu di Kecamatan Gurah yang terdiri di Desa Gurah dengan 200 warga, Desa Sukorejo ada 215 warga, dan Sumbercangkring ada 220 warga.
Untuk di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, hanya ada di Desa Tulungrejo dengan jumlah penerima 513 warga.
"Untuk awal, kami memberikan beras dan gula pasir. Untuk bahan pokok lain, misalnya susu, minyak goreng, kami akan koordinasi lagi," katanya.
Ia mengaku, secara teknis pencairan masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait. Ia hanya menegaskan, Bulog Kediri sudah menyiapkan stok, sehingga siap mendistribusikan bahan pokok jika sewaktu-waktu program itu terealisasi.
Mensos Khofifah Indar Parawansa menyebut, rencananya pada 23 Februari 2017, bantuan pangan nontunai untuk 44 kota di Indonesia sudah siap dicairkan ke warga penerima. (*)