Trenggalek, (Antara Jatim) - Akses lalu lintas di jalur antarkota Trenggalek-Ponorogo di Desa Nglinggis Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berangsur normal kembali setelah unit alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan nasional tersebut, Kamis.
"Tadi pagi sempat dibuka satu jalur, namun terjadi longsor susulan sehingga sempat ditutup lagi sampai seluruh material longsor disingkirkan," kata Kabid Kesiapsiagaan dan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek Agung Widodo.
Ia mengatakan, saat ini arus lalu lintas sepenuhnya normal dan seluruh petugas baik dari unsur TNI, Polri, satpol PP hingga TRC (tim reaksi cepat) ditarik dari lokasi longsoran.
Selanjutnya pengawasan jalan nasional yang menjadi penghubung dengan Kabupaten Ponorogo hingga Wonogiri, Jawa Tengah itu dilakukan secara periodik dengan melibatkan unsur masyarakat dan relawan TRC di wilayah Kecamatan Tugu.
"Meski sempat mendung, secara keseluruhan cuaca hari ini cerah sehingga potensi longsor susulan kecil," ucapnya.
Sejak pagi dikerahkan, kata dia, pada sekitar pukul 09.30 WIB akses jalan mulai bisa dibuka sehingga arus lalu lintas diberlakukan satu jalur dan sistem buka-tutup untuk mengurai antrean kendaraan yang sudah menginap atau terjebak longsor sejak Rabu (25/1).
Bongkahan batu besar berdiameter dua meter yang jatuh di tengah jalan raya Trenggalek-Ponorogo kilometer 17 berhasil disingkirkan lebih dulu, sebelum dilanjutkan membuang material batu dan tanah lainnya.
"Baru setengah jam dibukan terjadi longsor susulan tadi sehingga jalur ditutup lagi hingga akhirnya normalisasi tuntas dan akses normal 100 persen sekitar pukul 11.30 WIB," paparnya.
Camat Tugu Budianto dan KBO Lantas Polres Trenggalek Iptu Suwanan mengimbau seluruh pengendara yang melintas di jalur Trenggalek-Ponorogo untuk waspada dan berhati-hati, terutama saat melintasi titik ruas kilometer 16 hingga 17 yang masih rawan terjadi longsor susulan.
Menurut keduanya, potensi longsor masih mungkin terjadi karena kondisi tanah dan batuan tebing yang dinilai masih labil dampak serangkaian longsor sebelumnya.
"Terutama saat turun hujan, sebaiknya hati-hati melalui jalur tersebut," kata Budianto.(*)