Situbondo (Antara Jatim) - Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah lokasi pemukiman warga dan sekolah-sekolah guna membasmi nyamuk aedes aegypti agar tidak menimbulkan wabah penyakit.
"Pengasapan menggunakan obat anti nyamuk sebenarnya hanya dapat membasmi nyamuk yang suda dewasa, sedangkan jentik-jentik nyamuk tidak dapat dibasmi dnegan cara ini melainkan masyarkat harus tetap menjaga kebersihan serta menggunakan obat abate di bak kamar mandi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi di sela memantau pengasapan di Situbondo, Jumat.
Ia mengatakan, pada hari ini petugas dari dinas kesehatan melakukan pengasapan adalah hari kedua dengan menyemprotkan asap anti nyamuk tersebut di pemukiman warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.
Pada hari pertama pengasapan (5/1), kata dia, petugas melakukan pengasapan di Jalan Cendrawasih Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota serta permukiman warga dan beberapa sekolah dasar (SD) kawasan perkotaan karena banyak siswa SD yang terjangkit penyakit gigitan nyamuk tersebut.
Langkah untuk mengantisipasi munculnya nyamuk-nyamuk dewasa, lanjut dia, masyarakat harus melakukan 3M plus, yakni menguras air yang ada di bak mandi atau di lingkungan sekitar, menutup wadah atau bak air serta mengubur sampah atau benda yang mudah digenangi air saat musim hujan serta menggunakan "lotion" anti nyamuk.
"Nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit DBD biasa mengigit pagi hari antara pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB dan pada jam-jam tersebut banyak anak-anak yang sedang bersekolah. Oleh karena itu selain pengasapan dilakukan di rumah penduduk petugas juga fokus pengasapan di sekolah sebagai antisipasi," ujarnya menjelaskan.
Sejak pertengahan Desember 2016 hingga awal 2017 penderita penyakit DBD tercatat sebanyak 55 orang dan hingga sekarang masih ada ada 15 anak-anak yang terserang DBD menjalani perawatan medis di rumah sakit milik pemkab setempat.
Dari data Dinas Kesehatan Situbondo, jumlah penderita demam berdarah dengue setiap tahun meningkat. Pada 2014 penderita DBD sebanyak 181 3 diantaranya meninggal dunias, 2015 sebanyak 354 orang 5 diantaranya meninggal dunia serta pada 2016 naik jadi 785 kasus dan yang meninggal dunia 15 orang. (*)
Dinkes Situbondo Lakukan "Fogging" Basmi Nyamuk Aedes Aegypti
Jumat, 6 Januari 2017 13:05 WIB