Jember (Antara Jatim) - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU mengamankan seorang pemuda bernama M. Fahim Elmagotsy yang dianggap menghina Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siradj di media sosial dan pemuda tersebut diamankan di Kantor Gerakan Pemuda Ansor Jember, Selasa.
"Kami mengamankan pihak yang menulis kata-kata penghinaan kepada Ketua Umum PBNU di media sosial karena cukup meresahkan dan pengamanan itu untuk melakukan tabayyun (klarifikasi/mencari kejelasan)," kata Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi di Kantor GP Ansor setempat.
Menurut dia, GP Ansor dan Banser berbeda dengan yang lain karena pihaknya memang ingin mengetahui alasan dari yang bersangkutan dan tidak melakukan kekerasan terhadap pelaku yang diduga menghina Ketua Umum PBNU tersebut.
"Sebenarnya berbeda pendapat dan pikiran boleh-boleh saja, namun menyampaikan dengan kata-kata tidak pantas dan menghina seorang Kyai Said Agil di media sosial dapat meresahkan warga NU," tuturnya.
Melalui media sosial, lanjut dia, bisa diakses oleh semua orang dan pihaknya pun sangat mengecam ucapan tersebut dan meminta pertanggung jawaban dari penulis kata-kata yang menghina dan tidak pantas disampaikan tersebut.
"Saya minta penulis membuat pernyataan permohonan maaf dan mencabut kata-kata itu yang dibuat tertulis juga karena akan kami laporkan ke pusat. Apalagi, viral ini juga sudah ramai di media sosial hingga nasional, sehingga permintaan maaf ini untuk menghindari polemik yang ada," ucap Ayub yang juga Wakil Ketua DPRD Jember.
Sementara M. Fahim Elmagotsy dalam kesempatan itu mengaku kaget dengan kejadian tersebut karena ia mengucapkan kata-kata yang dianggap menghina itu dalam forum grup tertutup.
"Saya tidak menyangka ada yang 'men-screenshoot' dan mengunggahnya menjadi viral, sehingga diketahui banyak pihak," tuturnya.
Ia mengatakan diskusi dalam grup tersebut dianggapnya tertutup dan tidak bisa diakses oleh semua pihak, namun ada yang menggunggahnya ke media sosial hingga ramai seperti ini.
"Kendati demikian, saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat, apabila pernyataan saya sudah meresahkan. Saya tidak pernah menyangka jika pernyataan itu heboh di media sosial dan saya berjanji lebih berhati-hati dalam menyampaikan ucapan," katanya.
Fahim akhirnya bersedia menandatangani surat pernyataan permohonan maaf tersebut dengan disaksikan sejumlah kyai yang hadir di Kantor GP Ansor Jember.(*)