Surabaya (Antara Jatim) - Pasar Atum di Jalan Bunguran, Surabaya, Jawa Timur, memanfaatkan masa liburan panjang akhir tahun 2016 untuk menarik pengunjung, salah satunya dengan menyediakan sebanyak 15 stan untuk penjualan pernik natal.
General Manager Pasar Atum Halim Antawira Hermanto mengatakan masa liburan panjang akhir tahun adalah momen yang tepat untuk menarik pengunjung. Apalagi terdapat banyak hari besar mulai dari bulan Desember 2016 hingga Januari 2017.
"Selain hari natal dan tahun baru di penghujung tahun 2016, perayaan imlek juga jatuh pada akhir bulan Januari 2017," katanya, Selasa. Pihaknya telah menyediakan sejumlah stan untuk menarik pengunjung memanfaatkan tiga momen hari besar tersebut hingga bulan Januari mendatang.
"Sebab Pasar Atum adalah ikonnya Kota Surabaya. Orang-orang dari luar kota yang berlibur ke Surabaya belum lengkap kalau tidak datang dan berbelanja ke Pasar Atum," ucapnya. Karenanya, Halim menandaskan, Pasar Atum harus menyambutnya dengan menyediakan kebutuhan mereka.
"Khususnya harus kita siapkan barang-barang kebutuhan yang berkaitan dengan tiga hari besar pada bulan Desember 2016 hingga Imlek pada Januari 2017," jelasnya. Yang terdekat adalah menyambut Hari Raya Natal untuk umat kristiani, yang puncaknya jatuh pada 25 Desember.
"Untuk hari natal ini kita telah menyediakan 15 stan yang secara khusus menjual pernak-pernik natal," jelasnya. Halim mengatakan, 15 stan yang menjual pernak-pernik natal itu telah dibuka sejak bulan Oktober lalu, terbanyak berada di lantai 1 Pasar Atum.
15 stan tersebut menyediakan pohon natal, bola-bola hiasan pohon natal, boneka sinterklas, boneka rusa, aksesoris hiasan dinding, dan pernak-pernik hiasan natal lainnya, termasuk topi sinterklas. Harga aksesoris natal bervariasi dari Rp25 ribu hingga Rp40 ribu. Sedangkan untuk pohon natal termurah Rp300 ribu dan termahal Rp4 juta, bahkan ada yang mencapai Rp15 juta. Harga-harga tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Namun kebanyakan pembeli hanya mencari aksesoris natal saja. "Pohon natalnya sudah ada sih, yang sudah biasa kita pakai pada tahun-tahun sebelumnya. Ya kita sambil nyari juga yang baru. Sementara ini kita cari aksesorisnya dulu,” ucap Catherine Angelina, seorang pembeli, warga Laguna, Surabaya.
Wendy, salah seorang pemilik stan di lantai 1 Pasar Atum mengatakan, sejak membuka dagangan pernak-pernik natal pada bulan Oktober lalu, penjualannya tergolong meningkat sekitar 20 persen dibandingkan tahun lalu. "Kebanyakan memang membeli aksesoris natal saja, untuk pohon natal masih jarang," katanya.
Namun tidak semua stan yang menjual pernak-pernik natal di Pasar Atum mengalami peningkatan omzet. Erna, salah satunya, yang juga membuka stan di lantai 1, sejak menggelar dagangannya pada bulan Oktober lalu, merasa omzetnya menurun dibandingkan tahun lalu. "Penurunannya gak banyak sih cuma beberapa persen saja. Kurang tahu juga kenapa menurun. Padahal harganya sama dengan tahun lalu," katanya.
Halim mengatakan, 15 stan yang menjual pernak-pernik natal di Pasar Atum akan bertahan hingga akhir Desember. "Nanti sekitar minggu pertama Januari 2017, pada 15 stan ini akan berganti dengan menjual pernak-pernik Imlek untuk menyambut datangnya Hari Raya Imlek bagi warga keturunan Tionghoa. Untuk menyambut Imlek nanti kita juga akan mengggelar pertunjukan wayang potehi di sini," ujarnya.