Surabaya (Antara Jatim) - Kawasan "Middle East Ring Road" (MERR) atau dari jalan Ir. Soekarno hingga Kenjeran Kota Surabaya menjadi pilot project proyek transportasi massal Bus Trans Surabaya.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Vinsensius Awey di Surabaya, Selasa mengatakan informasi yang didapat, latar belakang dipilihnya MERR sebagai pilot project adalah untuk mempermudah implementasi restrukturisasi angkutan umum.
"Lokasi MERR dipilih karena lokasi baru dan belum ada rute angkutan umum yang melayani dan adanya potensi pembangunan dikawasan baru ini (MERR)," katanya.
Trans Surabaya memiliki panjang rute (berangkat) 10.58 km, panjang rute (kembali) 11.49 km, waktu tempuh (pp) 110 menit, jam operasional 05.00 - 22.00 WIB, headway (menit) 20 menit.
"Diawal jumlah armada yang beroperasi sebanyak 8 unit (6 operasional dan 2 cadangan)," katanya.
Awey mengatakan potensi kebangkitan perekonomian, pelayanan kesehatan dan pendidikan di MERR ini dapat dilihat adanya sejumlah bangunan seperti RSIA Kendangsari, RS Unair, RS Haji, Kampus Unair, kampus ITS, Kampus Stikom, Kampus Dharma Cendika, Gedung Koni Surabaya, Galaxy Mall dan Pusat Belanja Elektronik Hartono. Sedangkan sejumlah apartemen yang ada saat ini Gunawangsa MERR apartement dan Bale Hinggil Apartement.
Selain itu, lanjut dia, sistem pelayanan Trans Surabaya juga akan dikelola secara manajemen transportasi modern, seperti halnya menggunakan mesin tiket, pengawasan melalui CC Room, penerapan pelayanan "by the service" oleh bus Trans Surabaya.
"Jadi tidak perlu ngetem angkut penumpang terlalu lama. Dibayar berdasarkan jasa pelayanan berapa jam perhati dan bukan dibayar berdasarkan jumlah penumpang)," katanya.
Rencana halter juga akan dibangun di beberapa lokasi di kawasan MERR seperti halnya di depan Galaxy Mall 2, RS Unair 1, digedung KONI Jatim, apartemen Kalijuda, Simpang Gununganyar, Pandugo, Kedung Baruk, Semolowaru dan lainnya.
Saat ditanya kapan pelaksanaan Trans Surabaya bisa diterapkan, Awey mengatakan dalam waktu dekat atau perkirakan 2017, pihak Dinas Perhubungan selaku operator akan menerapkannya. "Saya mendukung ini terealisasi," ujarnya. (*)