Ngawi (Antara Jatim) - Bencana angin puting beliung yang terjadi di Desa Plang Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah merusak tujuh bangunan rumah warga setempat, Senin.
"Benar, telah terjadi bencana angin puting beliung yang menyebabkan pohon tumbang dan mengenai rumah warga. Saat ini tim BPBD masih di lokasi untuk melakukan pendataan atau identifikasi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ngawi Eko Heru Cahyono, saat dihubungi.
Sesuai informasi, angin kencang yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat tersebut telah merobohkan bangunan rumah bagian dapur milik Sungkono (53) warga Dusun Gebung, Desa Plang Kidul, Kedunggalar.
Selain merobohkan satu bangunan dapur, angin tersebut juga menyebabkan pohon besar frsa sekitar tumbang dan menimpa enam rumah milik warga.
Adapun enam rumah warga yang rusak tertimpa pohon tumbang tersebut, antara lain, rumah milik Lilik, Sanimin, Sarip, Wakidi, Kari, dan Bambang. Semuanya warga RT 009/ RW 004, Dusun Gebung, Desa Plang Kidul, Kedunggalar.
Atas kejadian tersebut anggota BPBD Ngawi, Koramil 0805/13 Kedunggalar, dan Polsek Kedunggalar langsung mendatangi lokasi guna melakukan pengecekkan dan pendataan.
Selain merusak rumah, pohon tumbang tersebut juga menutup akses jalan desa. Tim BPBD Ngawi bersama petugas TNI dan Polri setempat dengan dibantu warga sekitar bergotong-royong membersihkan batang pohon yang menimpa rumah warga dan menghalangi akses jalan.
Selain menumbangkan pohon hingga mengenai rumah, angin puting beliung juga merusak sekitar 25 rumah wargadsa setempat dengan intesitas kerusakan sedang hingga ringan. Rata-rata yang rusak adalah bagian atap dan genteng yang berhamburan terbawa angin.
"Sejauh ini kerugian personel nihil. Sedangkan kerugian materi masih dilakukan identifikasi dan pendataan," kata Heru.
Pihaknya meminta warga Ngawi untuk tetap waspada karena sesuai perkiraan BMKG hujan deras disertai angin kencang dan petir masih terus terjadi hingga awal tahun 2017.
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana berupa banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Adapun, wilayah geografis Ngawi memiliki potensi untuk terjadinya bencana-bencana tersebut.
BPBD setempat memetakan, wilayah Ngawi yang rawan banjir merupakan daerah di tepian Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, seperti Kecamatan Ngawi, Kwadungan, Pangkur, Padas, dan Geneng. Rawan longsor berada di daerah lereng Gunung Lawu seperti Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo, dan Kendal.
Sedangkan rawan bencana angin puting beliung di antaranya di Kecamatan Kedunggalar, Gerih, Bringin, dan Widodaren. (*)