Tidak semua orang suka dengan olahan ikan pari atau yang biasa disebut Iwak Pe oleh kebanyakan orang, karena ikan laut tersebut kadang berbau sangat menyengat dan sebelum diolah harus dipanggang atau diasapkan terlebih dahulu.
Namun, di tangan Yu Sinto Sofiadin, ikan yang mirip piring terbang itu menjadi menu andalan yang sering dicari oleh para pecinta kuliner iwak pe di Kabupaten Jember karena daging ikan tersebut sangat gurih.
Di warung sederhana yang terletak di depan rumahnya yang berada di kawasan Perumahan Dharma Alam Kabupaten Jember, Jawa Timur tidak pernah sepi warga yang menyantap menu iwak pe tersebut, bahkan terkadang banyak pembeli yang harus gigit jari karena kehabisan.
"Sementara ini hanya ada dua menu yang kami sajikan yakni sambal penyet iwak pe dan kuah santan iwak pe, namun dengan dua menu itu kami sudah kewalahan karena banyak pembeli yang "delivery order" dan datang sendiri ke warung," kata Sinto.
Ia memulai bisnis kulinernya sejak 16 September 2016 dengan modal sebesar Rp2 juta dan berusaha sendiri mencari pasokan iwak pe dengan kualitas tinggi, sehingga memesan iwak pe di Sidoarjo, Surabaya dan Probolinggo.
"Kami sudah melakukan survei rasa dan kualitas iwak pe karena kebetulan saya sendiri suka sekali dengan ikan pari tersebut, sehingga bisa membedakan iwak pe yang bagus dan tidak," tuturnya.
Saat mulai merintis bisnis kulinernya, sebanyak 25 hingga 30 porsi yang terjual setiap hari, namun berbekal gencarnya promosi di media sosial, maka banyak orang yang penasaran dan datang untuk mencoba menu andalan di Warung Iwak Pe Yu Sinto.
"Alhamdulillah selama dua bulan berjalan, antusias warga Jember untuk menikmati menu iwak pe di warungnya ternyata cukup tinggi karena rata-rata per hari saat ini terjual hingga 150-200 porsi," ucapnya.
Warung Iwak Pe Yu Sinto buka mulai pukul 10.00 WIB dan biasanya antrean pembeli terjadi pada waktu makan siang, sehingga kadang-kadang pembeli yang datang ke warungnya pada sore hari sudah kehabisan.
Untuk menu sambal penyet iwak pe disediakan mulai level tidak pedas, pedas sedang, pedas, hingga sangat pedas, sehingga pembeli bisa memilih takaran berapa cabai sesuai selera dan berapapun cabai yang dibuat sambal penyet harganya tetap sama.
Sedangkan iwak pe kuah santan dengan pelengkap tahu, tempe, belimbing wuluh dan daun kemangi tersebut tidak memiliki level pedas seperti sambal penyet iwak pe, namun setiap harinya iwak pe kuah santan itu selalu habis.
"Sambal penyet hampir sama dengan sambal penyet biasanya, namun yang membedakan adalah terasinya karena terasi dalam sambal penyet iwak pe itu dibuat sendiri, sehingga tidak membekas bau terasi ditangan pembeli," ujarnya.
Meski baru dua bulan berjalan, pelanggan Warung Iwak Pe Yu Sinto tidak hanya berasal dari daerah Jember saja, namun beberapa warga luar kota pecinta ikan pari yang kebetulan singgah di warungnya pasti kembali berkunjung saat di Jember.
"Ada beberapa pelanggan dari Sidoarjo dan Surabaya yang selalu singgah untuk menyantap sambal penyet iwak pe setiap kali datang ke Jember. Mereka mengetahui Warung Iwak Pe Yu Sinto dari media sosial," katanya.
Setiap porsi sambal penyet iwak pe seharga Rp10.000 dan iwak pe kuah santan dibandrol dengan harga Rp12.000, sehingga harga tersebut cukup terjangkau bagi semua kalangan.
Sementara salah seorang pengunjung Munawaroh mengaku puas dengan sajian sambal penyet iwak pe Yu Sinto dengan rasa sensasi pedasnya yang luar biasa dan tekstur daging iwak pe sangat lembut.
"Tulangnya juga lunak, sehingga bisa dimakan. Hampir setiap bagiannya bisa disantap dan tulang-tulang yang menyangga tubuh ikan pari dicocol dengan sambal yang pedas, rasanya memang maknyus," ujarnya.
Ia mengaku sering makan di warung sederhana yang berada di Perumahan Dharma Alam tersebut karena kebetulan keluarganya sangat suka dengan ikan pari dan belum menemukan menu iwak pe yang lezat seperti di Warung Iwak Pe Yu Sinto.
Nah, bagi pecinta kuliner ikan pari yang kebetulan singgah di Kabupaten Jember, tidak ada salahnya anda mencoba sensasi pedasnya sambal penyet iwak pe Yu Sinto yang maknyus dan dijamin pasti akan kembali lagi untuk mencoba kedua kalinya hingga sekian kalinya.(*)