Surabaya (Antara Jatim) - Mantan ajudan Presiden RI Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas resmi menjabat sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (DanLanal) Semarang usai dilakukan upacara serah terima jabatan di Mako Lantamal V Surabaya, Kamis.
"Pergantian pejabat merupakan bagian dari upaya meningkatkan kinerja dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas," ujar Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto di sela upacara.
Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas menggantikan Kolonel Laut (P) Elka Setyawanyang mendapatkan pos baru sebagai Sahli "C" Pangarmatim.
Perwira menengah tiga melati di pundak ini adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan XXXIX tahun 1993, yang sejak dilantik sebagai Perwira TNI AL dengan pangkat Letnan Dua pada tahun sama telah menjalani berbagai penugasan.
Beberapa di antaranya adalah komandan KRI, seperti komandan KRI Pulau Rimau-724, komandan KRI Pulau Rupat-712, komandan KRI Hiu-804, komandan KRI Arun-903, serta komandan KRI Slamet Riyadi-352.
Selain sertijab di posisi DanLanal Semarang, juga dilakukan pergantian Komandan Satuan Keamanan Laut (Dansatkamla) Lantamal V yang kini dijabat Letkol Laut (P) Maman Nurachman menggantikan Letkol Laut (P) Stenly Lakahena yang sekarang dipercaya sebagai Komandan KRI Banjarmasin 592.
Dalam amanatnya, Danlantamal V mengatakan Sertijab merupakan proses kaderisasi kepemimpinan dan diharapkan membawa energi baru dengan munculnya kreativitas maupun inovasi cemerlang demi peningkatan kinerja organisasi yang lebih baik.
"Harapannya terjadi kesinambungan serta peningkatan kinerja positif satuan-satuan jajaran TNI AL, khususnya Lanal Semarang," ucapnya.
Di sisi lain, berkaitan dengan perkembangan situasi di wilayah kerja Lantamal V menunjukkan adanya peningkatan kepadatan lalu lintas serta hubungan interaksi manusia di Surabaya dan sekitarnya.
Hal ini, kata dia, karena adanya peningkatan dan perluasan beberapa pelabuhan laut yang mendukung perkembangan perekonomian di Jawa Timur, khususnya Surabaya sebagai sentra ekonomi kawasan Timur Indonesia. (*)