Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mengajak masyarakat setempat untuk sadar wisata dan mendukung pengembangan potensi parwisata yang ada di daerahnya masing-masing.
"Penumbuhan sadar wisata tersebut dilakukan dengan pendekatan dan sosialisasi ke masyarakat. Selain itu, masyarakat juga dilibatkan langsung untuk mengurusi dan menggali potensi wisata yang ada di daerahnya masing-masing," ujar Kepala Bidang Pariwisata Diskoperindagta Kabupaten Madiun, Isbani di Madiun, Sabtu.
Di samping sosialisasi, sadar wisata dari masayarakat juga dapat terpupuk melalui kegiatan yang mereka alami langsung. Di antaranya dengan pengembangan desa wisata.
"Saat ini Pemkab Madiun sedang mengembangkan 11 desa yang ada di wilayahnya untuk dijadikan desa wisata. Dibutuhkan peran yang besar dari masyarakatnya untuk mewujudkan itu," kata dia.
Sesuai data, Ke-11 desa wisata tersebut adalah Desa Brumbun, Kecamatan Wungu; Kresek, Kecamatan Wungu; Segulung, Kecamatan Dagangan; Dolopo, Kecamatan Dolopo; Durenan, Kecamatan Gemarang. Kemudian Desa Kare, Kecamatan Kare; Batok, Kecamatan Gemarang; Tawangrejo, Kecamatan Gemarang; Gunungsari, Kecamatan Madiun; Pilangrejo, Kecamatan Wungu; dan Mruwak, Kecamatan Dagangan. Sedangkan, Kabupaten Madiun terdapat 206 desa dan delapan kelurahan.
Adapun, konsep desa wisata yang diangkat adalah menonjolkan potensi yang ada di masing-masing desa untuk dijual ke wisatawan. Potensi itu di antaranya, pemandangan indah desa di lereng Gunung Wilis, potensi buah asli desa setempat, hingga kebudayaan unik masyarakat desa.
Ia mencontohkan, di Desa Brumbun, Kecamatan Wungu, wisatawan diajak berpetualang menyusuri keindahan sungai yang berada di lereng Gunung Wilis. Kemudian, desa-desa di Kecamatan Kare yang menawarkan sensasi petik buah durian, dan desa lainnya yang menawarkan kerajinan batik dan budaya masyarakatnya.
"Sejauh ini kesadaran warga Kabupaten Madiun akan pariwisata sudah jauh lebih baik. Terlebih saat ini banyak komunitas yang menjadi penggeraknya. Kami pihak dinas hanya mengawasi dan melakukan pendampingan saja," terangnya.
Ia menambahkan untuk menambah pengetahuan masyarakat Kabupaten Madiun tentang potensi dan pengelolaan pariwisata, dinasnya juga memberi kesempatan perwakilan warga untuk mengikuti studi banding ke desa wisata di daerah Yogyakarta.
Perwakilan tersebut biasanya sejumlah anggota karang taruna, agar nantinya mereka menularkan ilmu pariwisatanya ke masyarakat desa masing-masing.
Diharapkan dengan pengembangan desa wisata dan sadar wisata tersebut, semakin mendongkrak tingkat kunjungan wisata ke Kabupaten Madiun di tahun-tahun mendatang yang akhirnya berimbas pada pendapatan asli daerah (PAD) di bidang pariwisata. (*)