Madiun (Antara Jatim) - Ketua delegasi Indonesia Didiek Hartantyo dalam kegiatan ASEAN Railways CEO`s Conference (ARCEO) ke-38 mengatakan salah satu hal yang dibahas di ajang tersebut adalah pengembangan kepariwisataan yang didukung oleh perkeretaapian.
Menurut Didiek, di masing-masing negara ASEAN peserta ARCEO pasti mempunyai bidang keparwisataan yang maju dan perlu dikembangkan lebih baik. Seperti di Thailand, Malaysia, dan Indonesia utamanya.
"Nah, dalam forum ARCEO dibahas bagaimana kita bisa menginterkoneksikan perkeretaapian untuk mendukung pariwisata di masing-masing negara," ujar Didiek di Madiun kepada wartawan, Rabu.
Dalam kunjungannya ke PT INKA (Persero) Madiun, ia menjelaskan, gagasan untuk mengembangkan pariwisata yang didukung oleh perkeretaapian tersebut nantinya akan dikaji oleh tim kerja tersendiri yang kemudian akan dilaporkan pada konferensi tahun depan yang akan digelar di Malaysia.
Di Indonesia sendiri, ia menjelaskan, tim kerja yang dibentuk nantinya ingin membangun suatu interkoneksi atau keterkaitan antarmoda transportasi, sehingga kereta api tidak berdiri sendiri.
"Jadi seperti di Jakarta, kereta api bisa terhubung dengan bus Trans Jakarta. Hal itu tentu akan memudahkan masyarakat yang melakukan trasportasi, terlebih bagi orang luar kota," kata Didiek yang juga sebagai Direktur Keuangan PT KAI (Persero).
Harapannya, kondisi interkoneksi tersebut akan memudahkan orang melaukan trasportasi dan tentunya mendukung dalam pengembagan pariwisata daerah setempat.
Sementara, delegasi lain, Djoko Setijowarno, peneliti laboratorium transportasi dan staf pengajar jurusan teknik sipil Universitas Katolik Soegijapranata Semarang mengatakan, transportasi masih menjadi kelemahan Bangsa Indonesia dalam mendukung pengembangan pariwisata.
"Baik dari segi infrastruktur maupun ketersediaan publik trasportasinya. Semuanya masih minim, bahkan banyak objek wisata yang belum ditunjang dengan hal itu sama sekali. Sehingga mahal," terang Djoko.
Padahal itu sudah diatur dalam peraturan presiden, dimana untuk mengembangkan pariwisata harus didukung dengan ketersediaan insfrastruktur dan publik transportasi.
Sejumlah negara telah mengembangkan konsep transportasi berjaringan, di antaranya Malaysia, Tiongkok, dan Singapura. Diharapkan Indonesia mampu menyamainya.
ASEAN Railways CEO`s Conference (ARCEO) ke-38 diikuti tujuh perusahaan operator kereta api di Asia Tenggara yaitu dari Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari di Yogyakarta.
Untuk perwakilan dari Indonesia, delegasinya diketuai oleh Didiek Hartantyo selaku Direktur Keungan dari PT KAI (Persero).
Selain konferensi, peserta ARCEO ke-38 juga diajak mengunjungi pabrik kereta PT INKA di Madiun Jawa Timur dan mengunjungi Museum Kereta Api di Ambarawa Jawa Tengah. (*)