"Perkiraan kami nilai transaksi di dalam Bojonegoro "Travel Fair" bisa mencapai Rp20 miliar berdasarkan peserta yang sudah mendaftar," kata Ketua Abiparo Bojonegoro Wahyu Setiawan, di Bojonegoro, Rabu.
Ia menyebutkan per 12 Oktober sudah ada 50 peserta yang mendaftar dalam kegiatan Bojonegoro "Travel Fair" baik "buyer" (pembeli) atau "seller" (penyedia jasa wisata).
Peserta yang sudah mendaftar itu, lanjut dia, pelaku wisata mulai hotel, kuliner, cinderamata, juga yang lainnya dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Magelang, Jakarta dan daerah lainnya. Dalam kegiatan itu peserta dikenai biaya Rp1,5 juta per peserta, untuk lokasi menginap peserta, juga akomodasi lainnya.
Ia memberikan contoh dirinya yang juga menjadi biro perjalanan wisata memiliki agenda mengantar wisatawan ke Bali, dengan nilai untuk menginap di hotel bisa mencapai Rp400 juta per tahunnya.
"Perhitungan itu belum termasuk untuk kuliner, transportasi juga transaksi di sejumlah objek wisata," kata dia menjelaskan.
Oleh karena itu, ia optimistis nilai transaksi pelaku wisata yang hadir dalam Bojonegoro "Travel Fair" di daerah setempat bisa Rp20 miliar bisa tercapai.
"Kemungkinan jumlah peserta pelaku wisata seperti biro perjalanan wisata, hotel, kuliner juga objek wisata masih akan bertambah," ucapnya menegaskan.
Ia juga menambahkan biro perjalanan dari luar daerah yang juga hadir kemungkinan juga akan melakukan transaksi dengan penyedia jasa wisata seperti hotel juga objek wisata di daerahnya yang mulai berkembang.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Disbudpar Bojonegoro Suyanto, menyatakan pemerintah kabupaten (pemkab) sangat mendukung kegiatan Bojonegoro "Travel Fair" karena bisa menjadi ajang promosi pariwisata daerahnya.
"Pemkab sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk mendukung pelaksanaan Bojonegoro "Travel Fair" mulai gedung untuk pertemuan peserta, juga objek wisata yang akan dijadikan lokasi berkumpulnya peserta," tuturnya.
Sesuai agenda Bojonegoro "Travel Fair" akan diisi berbagai kegiatan, antara lain, pameran kuliner khas Bojonegoro, pameran sejumlah objek wisata, juga kegiatan lainnya.
Dalam kegiatan itu peserta juga akan diajak mengunjungi objek wisata api abadi Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, selain menikmati kesenian tradisional khas daerah setempat. (*)
Peserta yang sudah mendaftar itu, lanjut dia, pelaku wisata mulai hotel, kuliner, cinderamata, juga yang lainnya dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Magelang, Jakarta dan daerah lainnya. Dalam kegiatan itu peserta dikenai biaya Rp1,5 juta per peserta, untuk lokasi menginap peserta, juga akomodasi lainnya.
Ia memberikan contoh dirinya yang juga menjadi biro perjalanan wisata memiliki agenda mengantar wisatawan ke Bali, dengan nilai untuk menginap di hotel bisa mencapai Rp400 juta per tahunnya.
"Perhitungan itu belum termasuk untuk kuliner, transportasi juga transaksi di sejumlah objek wisata," kata dia menjelaskan.
Oleh karena itu, ia optimistis nilai transaksi pelaku wisata yang hadir dalam Bojonegoro "Travel Fair" di daerah setempat bisa Rp20 miliar bisa tercapai.
"Kemungkinan jumlah peserta pelaku wisata seperti biro perjalanan wisata, hotel, kuliner juga objek wisata masih akan bertambah," ucapnya menegaskan.
Ia juga menambahkan biro perjalanan dari luar daerah yang juga hadir kemungkinan juga akan melakukan transaksi dengan penyedia jasa wisata seperti hotel juga objek wisata di daerahnya yang mulai berkembang.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Disbudpar Bojonegoro Suyanto, menyatakan pemerintah kabupaten (pemkab) sangat mendukung kegiatan Bojonegoro "Travel Fair" karena bisa menjadi ajang promosi pariwisata daerahnya.
"Pemkab sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk mendukung pelaksanaan Bojonegoro "Travel Fair" mulai gedung untuk pertemuan peserta, juga objek wisata yang akan dijadikan lokasi berkumpulnya peserta," tuturnya.
Sesuai agenda Bojonegoro "Travel Fair" akan diisi berbagai kegiatan, antara lain, pameran kuliner khas Bojonegoro, pameran sejumlah objek wisata, juga kegiatan lainnya.
Dalam kegiatan itu peserta juga akan diajak mengunjungi objek wisata api abadi Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, selain menikmati kesenian tradisional khas daerah setempat. (*)