Madiun (Antara Jatim) - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Madiun di sejumlah wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis, terpantau sudah surut.
"Berdasarkan laporan tim reaksi cepat di lapangan, air sudah surut sejak kemarin sore," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto di Madiun, Kamis.
Ia menjelaskan, karakter wilayah Kabupaten Madiun merupakan cekungan. Sehingga saat Bengawan Madiun meluap pascahujan deras yang turun selama berjam-jam, selalu terjadi genangan.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur pada Selasa (27/9) malam hingga Rabu (28/9) telah mengakibatkan banjir. Air Sungai Bengawan Madiun meluap hingga merendam sejumlah desa di tiga kecamatan.
"Banjir di Kabupaten Madiun terjadi di Kecamatan Wungu, Jiwan, dan Kebonsari. Sedikitnya ada 101 rumah warga yang terendam air," kata dia.
Adapun di Kecamatan Wungu banjir sebelumnya terjadi di Desa Tempursari dan Mojorayung, di Kecamatan Jiwan banjir melanda Desa Sambirejo, dan Kecamatan Kebonsari melanda Desa Bacem.
Meski saat ini sudah surut, warga yang tinggal di daerah rawan banjir diimbau tetap waspada jika hujan deras kembali melanda dalam waktu yang lama.
Sementara, hal yang sama terjadi untuk banjir yang terjadi di Kota Madiun. Air yang sebelumnya menggenangi sejumlah RT di lima kelurahan kota setempat telah surut.
"Airnya sudah surut seiring penuruan permukaan air Sungai Bengawan Madiun. Sore kemarin sudah berangsur kering," ungkap seorang warga Kelurahan Nambangan Kidul, Gatot, yang rumahnya kebajiran.
Di Kota Madiun, sebelumnya air Sungai Bengawan Madiun meluap ke Kelurahan Rejomulyo, Kelun, Tawangrejo, Nambangan Kidul, dan Manguharjo.
Selain karena curah hujan yang tinggi, banjir tersebut diduga juga disebabkan karena saluran air di lingkungan setempat yang kurang berfungsi dengan baik. (*)