Bondowoso (Antara Jatim) - Sebanyak 850 kepala keluarga (KK) di Desa Solor, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, belum teraliri listrik sehingga warga yang tinggal di desa terpencil itu setiap harinya menggunakan lampu petromaks.
Kepala Desa Solor, Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso, Supandi, di Bondowoso, Rabu, mengatakan, sebanyak 850 kepala keluarga yang hingga saat ini belum bisa menikmati listrik itu ada di enam dusun, sedangkan dua dusun lainnya sudah teraliri listrik karena posisinya berada dibawah.
"Dua dusun yang sudah teraliri listrik (PLN) Dusun Kepek 1 dan Dusun Kepek 2, dihuni 200 kepala keluarga. Sedangkan enam dusun lainnya yang belum teraliri listri yaitu, Dusun Konruh, Bincong, Solor, Tenggina, dan Dusun Burgu dihuni 850 kepala keluarga," katanya.
Ia mengemukakan bahwa selama ini warga di enam dusun itu hanya ada satu dusun yang mendapatkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari pemerintah daerah sebanyak 30 unit di Dusun Tenggina. Akan tetapi jumlah itu tidak cukup untuk dinikmati oleh warga di satu dusun tersebut sebanyak hampir 60 KK.
Saat musim hujan, katanya, PLTS yang ada didusun tersebut hanya mampu digunakan mulai pukul 17:00 WIB hingga pukul 20:00 WIB atau hanya sekitar dua jam, dibandingkan jika pada saat kemarau, maka listrik tenaga Matahari itu bisa mampu bertahan hingga pukul 23:00 WIB.
"Bantuan 30 unit PLTS itu ya cukup untuk 30 rumah. Bantuan PLTS pada Selasa (27/9) juga sudah sampai untuk Dusun Burgu sebanyak 25 unit, yang sebelumnya kami mengajukan 50 unit," ucapnya.
Supandi menjelaskan, selama ini desa yang menjadi akses jalan menuju destinasi wisata Batu Solor atau batu susun itu sudah mengajukan pada PT PLN Bondowoso agar supaya warga Desa Solor menikmati aliran listrik PLN.
"Kata petugas PLN kami disuruh berkoordinasi dengan pihak Perhutani Bondowoso dulu. Karena untuk menancapkan tiang listrik di desa kami harus melewati hutan, dan jarak kabel listrik minimal dua meter dari pohon jati sehingga perlu ada penebangan kayu milik Perhutani," ujarnya. (*)