Jember (Antara Jatim) - Sebanyak tujuh negara dan 15 kabupaten/kota di Indonesia berpartisipasi dalam kejuaraan internasional "Jember Open Marching Competition" (JOMC) yang digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, 23-25 September 2016.
"Peserta yang mengikuti kompetisi kejuaraan internasional pada JOMC ke-V tercatat sebanyak 28 marching band yang berasal dari tujuh negara dan 15 kabupaten/kota di Indonesia," kata Ketua Pelaksana JOMC Tri Basuki di Jember, Rabu.
Tujuh negara yang berpartisipasi dalam kejuaraan internasional JOMC yang menjadi agenda tahunan di Kabupaten Jember itu yakni Malaysia, Filipina, Jepang, Afrika Selatan, Taiwan, Tiongkok, dan Thailand.
Menurut dia, sejumlah peserta sudah mulai berdatangan dan paling lambat seluruh peserta tiba di Kabupaten Jember pada Kamis (22/9) baik peserta yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Gladi bersih seluruh peserta akan dilakukan di tiga tempat, yakni Jember Sport Garden (JSG), alun-alun Kabupaten Jember Jalan Sudarman dan GOR Politeknik Negeri Jember," tuturnya.
Rencananya juga akan diadakan "welcome party" oleh Bupati Jember Faida yang dijadwalkan di pendapa Wahya Wibawa Graha Jember dan keesokan harinya pada Jumat (23/9) dilanjutkan dengan pembukaan sekaligus babak penyisihan mata lomba marching band show dan battle drum di Stadion Jember Sport Garden.
"Ada tiga tempat yang digunakan untuk kejuaraan internasional JOMC yakni Stadion JSG, alun-alun Jember, dan GOR Politeknik Negeri Jember, sehingga tahun ini konsepnya kejuaraan di luar ruangan dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang berada di dalam ruangan di GOR PKPSO Kaliwates," tuturnya.
Tri menjelaskan kejuaraan internasional JOMC merupakan kejuaraan marching band terbesar di Asia berkat dukungan dari Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI), Asian Marching Band Confederation (AMBC) dan Winter Guard International-USA.
"Acara terbesar di Asia tersebut bakal dihadiri dan dinilai langsung oleh 11 juri internasional dari lima negara dan juri nasional dengan beberapa kategori penilaian sesuai dengan kategori lomba," ujarnya.
Untuk marching show band yang dinilai adalah pagelaran musik, gerak dan tari dengan durasi waktu 10-12 menit untuk masing-masing peserta dengan jumlah pemain minimal 40 orang dan maksimal 150 orang.
Sedangkan drum battle adalah pertarungan percusi antar-peserta dengan sistem gugur dengan jumlah pemain minimal 12 orang hingga maksimal 30 orang, kemudian brass battle yang merupakan pertarungan alat tiup atau brass antar-peserta dengan sistem gugur dengan jumlah pemain minimal 12 orang dan maksimal 30 orang.
Berbeda lagi dengan color guard contest yang merupakan pagelaran gerak dan tari yang dinilai dengan iringan musik berdurasi 6-7 menit saja, dengan menggunakan properti flag, rifle, dan sabre, dengan jumlah peserta dibatasi 12 hingga 30 orang.
"Kategori terakhir adalah solo contest, yakni keahlian memainkan alat musik secara perorangan yang terdiri dari mata lomba solo snare drum, solo tenor, solo marimba, dan solo guard," katanya, menambahkan.(*)