Surabaya (Antara Jatim) - Dewan pengurus wilayah menyanggah tudingan politik dinasti di tubuh Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya dalam musyawarah daerah IV yang akan berlangsung Rabu, 21 September 2016.
"Sampai sekarang belum ada nama karena memang belum musda sehingga tudingan itu tentu tidak beralasan," ujar Ketua Pengembangan Organisasi dan Kader DPW PAN Jawa Timur Basuki Babussalam ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.
Sehari sebelum pelaksanaan musda, beredar informasi terkait politik dinasti di tubuh PAN dengan menjadikan adik ipar Ketua DPW PAN Jatim Masfuk, yaitu Hafid Suaidi sebagai Ketua DPD PAN Surabaya periode lima tahun ke depan.
Tidak itu saja, pelaksanaan musda besok dinilai sekadar formalitas karena nama-nama yang menjadi tim formatur sudah dipilih untuk memuluskan Hafid Suaidi sebagai orang nomor satu di PAN "Kota Pahlawan".
Sebagaimana diketahui, pada proses menentukan seorang ketua di PAN, dilakukan bukan dengan pemilihan suara terbanyak, namun melalui tim formatur yang berjumlah lima orang, masing-masing empat mewakili daerah dan seorang lainnya dari wilayah.
Basuki Babussalam mengaku telah mendengar informasi tersebut, namun ia mengaku tak ingin terlibat dalam dinamika politik karena dinilainya wajar.
"Dari puluhan kader yang mendaftar sebagai formatur, dipilih empat mewakili daerah. Namanya sudah dikantongi dan akan disampaikan saat pleno tahap empat musda besok," ucapnya.
Sedangkan, ketika disinggung terkait molornya pelaksanaan musda, anggota DPRD Jatim itu mengatakan bahwa Surabaya dijadikan sebagai barometer politik dan bertekad memenangkan PAN di kota tersebut.
Karena itulah, kata dia, diharapkan di PAN Surabaya nantinya tercipta konfigurasi kepemimpinan yang tidak menonojolkan seorang figur, namun kepengurusan solid yang diisi sederet kader terpilih.
"Surabaya itu berpenduduk 3,6 juta orang yang 2,7 juta di antaranya memiliki hak pilih. Tentu ini merupakan tantangan sekaligus ikhtiar dan harapan untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya bagi PAN di Surabaya," kata kader partai yang akan menjadi pimpinan sidang dan salah satu anggota formatur pada musda di Surabaya itu. (*)