Blitar (Antara Jatim) - Lebih dari 200 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar, Jawa Timur, melakukan tes urine sebagai upaya antisipasi peredaran obat-obatan terlarang di kalangan aparat pemerintah.
"Tes urine ini untuk mengantisipasi jangan sampai Satpol PP yang merupakan penegak perda (peraturan daerah) justru terlibat narkoba," kata Wakil Wali Kota Blitar Santoso di Blitar, Senin.
Pihaknya mengatakan untuk saat ini yang tes urine adalah petugas Satpol PP Kota Blitar. Bahkan, pihaknya juga tidak segan akan memberikan sanksi bagi petugas jika diketahui hasil tes urinenya ada kandungan narkotik dan obat-obatan terlarang.
Terlebih lagi, sebelumnya terdapat anggota Satpol PP Kota Blitar yang berinisial KH (40) diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Ia ditangkap polisi dengan barang bukti dua poket sabu-sabu seberat 1,53 gram.
Kegiatan tes urine itu diselenggarakan oleh Pemkot Blitar bekerjasama dengan Badan Narkotika Kota (BNK) Blitar. Kegiatan tes urine itu dilakukan di area rumah dinas wali Kota Blitar.
Terdapat lebih dari 200 personel Satpol PP Kota Blitar ikut dalam tes urine tersebut. Satu per satu anggota tersebut antre di kamar mandi sambil membawa botol untuk menampung urine. Bahkan, Kepala Satpol PP Kota Blitar Harianto juga ikut tes urine.
Tes itu dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Seluruh personel Satpol PP Kota Blitar langsung diminta berkumpul dan dilakukan tes urine, sehingga tidak ada anggota yang bisa mengelak dari tes tersebut.
Setelah urine tertampung, selanjutnya diserahkan ke petugas lalu diperiksa dengan alat khusus untuk mengetahui apakah urinenya mengandung narkotik dan obat-obatan terlarang atau tidak.
Proses tes urine itu juga berlangsung dengan penjagaan ketat. Bahkan, untuk mengantisipasi tindak kecurangan yang bisa saja terjadi, seorang petugas berjaga di depan kamar toilet.
Petugas dari BNK Blitar masih memroses setelah dilakukan tes urine tersebut, dan hasilnya secara keseluruhan akan dilaporkan dua hari ke depan. Saat ini, seluruh sampel dari petugas yang sudah di tes dibawa petugas.
"Untuk sementara negatif, tapi nanti masih menunggu hasil keseluruhan," kata Sekretaris BNK Blitar Didik Hariadi. (*)