Kediri (Antara Jatim) - Harga sapi untuk hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 2016 di Kediri, Jawa Timur, saat ini sudah mulai merangkak naik hingga 20 persen, menjadi Rp46-47 ribu per kilogram (sapi hidup).
"Peningkatan ini sebenarnya sudah terjadi sejak satu bulan lalu dan dimungkinkan harga bisa terus naik. Sekarang kenaikannya sudah sekitar 20 persen dari harga sebelumnya, menjadi Rp46-47 ribu per kilogram," kata Mualimin, peternak sapi di Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, penjualan ternak untuk hewan kurban memang dihitung per kilogram. Rata-rata bobot ternak yang dijualnya antara 500 kilogram sampai 1 ton, tergantung kondisi ternaknya.
Ia pun menambahkan, penjualan sapi untuk dijadikan sebagai hewan kurban saat ini masih belum terlalu ramai. Dari sekitar 73 ekor sapi yang diternaknya yang sudah laku sekitar 30 persen dan masih dititipkan oleh si pembeli di kandang miliknya sekitar 10 ekor.
Dimungkinkan, nantinya mendekati Hari Raya Idul Adha 2016, permintaan ternak sapi akan semakin tinggi. Pembelinya pun juga beragam baik Kediri, Jombang, maupun beberapa daerah di Jatim.
Mualimin mengatakan, ia memang fokus untuk beternak sapi potong. Biasanya, ia membeli di pasar ataupun pada rekan untuk bibit. Ia membeli seharga sekitar Rp20-Rp30 juta, tergantung dari jenis serta kondisi hewan.
Untuk jenis, Mualimin mengatakan banyak, misalnya ada jenis limosin, simental, hingga jenis ongole. Biasanya, ia memelihara hewan-hewan itu sekitar 4-5 bulan dan setelah berat badannya sesuai dengan yang diharapkan dijual lagi. Dengan rentang waktu tersebut, ia bisa menjual dengan harga antara Rp41 sampai Rp42 juta per ekornya, tergantung berat badan sapi yang dijual.
"Setelah saya beli, sekitar 4-5 bulan dirawat lalu dijual. Untuk sapi pun, saya memilih yang jantan, sebab perkembangan lebih cepat," katanya.
Ia juga mengatakan, selama ini selalu berusaha untuk menjaga kebersihan kandang. Dengan itu, ternak pun akan menjadi lebih sehat dan bisa terjauh dari beragam gangguan penyakit.
Selain itu, ia juga memperhatikan makanan yang biasa dikonsumsi oleh sapi yang diternaknya. Selain diberi makan berupa fermentasi dari beragam bahan misalnya campuran gaplek, bekatul, kopra, serta diberi tetes, juga diberi makanan daun.
"Untuk makannya sehari tiga kali. Siang biasanya diberi daun hijau, jadi makanan pun juga diperhatikan. Selain itu, kondisi kesehatan kandang juga selalu dijaga, itu untuk mencegah sapi sakit," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi mengatakan kebutuhan sapi, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 2016 di Kabupaten Kediri cukup besar.
Namun, kebutuhan itu juga bisa terpenuhi, mengingat populasi sapi di kabupaten yang cukup melimpah. Populasi sapi yang terdata hingga kini mencapai 209.000 ekor. Bahkan, populasinya sudah surplus hingga 8.100 ekor sapi.
"Tahun 2015, sapi yang disembelih untuk hewan kurban mencapai 1.800 ekor dan tahun sebelumnya (2014) mencapai 1.700 ekor, jadi ada peningkatan. Dimungkinkan, tahun ini (2016) juga ada peningkatan sapi yang disembelih, namun untuk stok masih mencukupi," imbuh Sri. (*)