Bojonegoro (Antara Jatim) - Puluhan peserta upacara HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pingsan, di antaranya dua peserta terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah karena memiliki penyakit lain yang ikut kambuh.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Bojonegoro Moch. Isnaeni, di lokasi upacara, menjelaskan, dari 136 peserta upacara yang mengalami kelelahan, diantaranya sebanyak 57 pingsan.
Dari peserta yang pingsan itu, lanjut dia, dua peserta yaitu Dira dari SMP Muhammadiyah dan Feby dari SMP Negeri Terpadu dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah.
"Dira dirujuk ke RS Muhammadiyah karena sesak napasnya kambuh. Kalau Feby dirujuk karena tingkat kelelahannya cukup tinggi," jelas dia didampingi Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro Sukoha Widodo.
Yang jelas, menurut dia, peserta upacara yang pingsan sebagian besar akibat kelelahan fisik, karena berbagai hal, mulai belum sarapan atau lainnya.
"Ketahanan fisik seseorang berbeda sehingga yang tidak kuat terkena sengatan panas matahari kemudian pingsan," jelas dia.
Mengatasi peserta upacara yang pingsan itu, lanjut dia, cukup diberi bau-bauan yang menyengat rata-rata langsung sadar.
Namun, lanjut dia, peserta yang mengalami kelelahan cukup berat, seperti Feby terpaksa dibantu dengan oksigen, sebelum dibawa ke RS Muhammadiyah.
"Kebiasaan selama ini kalau upacara di alun-alun selalu banyak peserta pingsan ya karena ketahanan fisik orang berbeda-beda," ucap Sukoha Widodo menambahkan.
Upacara HUT ke-71 RI dengan inspektur upacara Bupati Bojonegoro Suyoto bisa berjalan lancar.
Kasi Diklat Kepemudaan dan Seni Sekolah Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Suyanto, sebelumnya, menjelaskan, sebanyak 72 petugas Paskibraka yang bertugas sudah memperoleh pelatihan kekompakan dan tanggung jawab.
"Pelatih sudah memberikan pelatihan kekompakan dan tanggung jawab kepada tiga petugas Paskibraka agar pelaksanaan pengibaran bendera tidak gagal," katanya menegaskan. (*)
Puluhan Peserta Upacara di Bojonegoro Pingsan
Rabu, 17 Agustus 2016 13:14 WIB
"Dira dirujuk ke RS Muhammadiyah karena sesak napasnya kambuh. Kalau Feby dirujuk karena tingkat kelelahannya cukup tinggi," jelas dia didampingi Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro Sukoha Widodo.