Malang (Antara Jatim) - Sejumlah peserta upacara dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016 di halaman Balai Kota Malang, Jawa Timur, pingsan karena mereka belum sarapan dan sebagian tidak kuat menahan terik matahari, Senin.
Peserta upacara yang bertumbangan ini sebagian besar adalah siswa-siswi SMA dan sederajat, serta satu orang anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang. Mereka langsung dibawa petugas PMI ke mobil ambulans untuk diberi pertolongan pertama.
"Peserta upacara yang pingsan ini karena terlalu lama berdiri dan kena terik matahari. Selain itu, mereka juga kekurangan asupan akibat tidak sarapan terlebih dulu sebelum mengikuti upacara. Oleh karena itu, mereka yang pingsan ini langsung kami beri snack dan roti," kata Kepala Seksi Pelayanan PMI Kota Malang, Heri, di sela memberikan pertolongan pertama bagi peserta upacara yang pingsan.
Sementara itu, Wali Kota Malang Moch Anton dalam sambutannya mengatakan Pemkot Malang mengapresiasi dan ucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh elemen yang memajukan seluruh sendi kehidupan termasuk dunia pendidikan.
Dalam memeriahkan Hardiknas 2016 tersebut, sekitar seribu orang siswi dari seluruh SD se-Kota Malang menyuguhkan tarian kolosal Topeng Bapang Santiko di kawasan Bundaran Tugu Kota Malang. Tarian tersebut disuguhkan usai upacara Hardiknas yang dihelat di halaman Balai Kota Malang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Zubaidah mengatakan kegiatan ini sebagai upaya memperkenalkan kembali seni budaya asli Kota Malang. "Kami berharap anak-anak ini turut melestarikan tari topeng Malangan agar tetap terjaga kelestarian," ujarnya.
Upacara peringatan Hardiknas tidak hanya digelar di halaman Balai Kota Malang saja, hampir di seluruh sekolah di Kota Malang juga menggelar upacara yang sama, bahkan di beberapa sekolah mewajibkan siswa-siswinya untuk mengenakan pakaian adat Nusantara.
Sementara itu di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga digelar upacara Hardiknas di helipad kampus setempat. Selain upaca, Rektor UMM, Fauzan juga menyerahkan penghargaan kepada dosen, karyawan dan mahasiswa berprestasi.
Dalam sambutannya, Fauzan mengatakan pendidikan tidak hanya kegiatan mengajari saja. Pendidikan juga harus dimaknai sebagai komunikasi vertikal dan horizontal, artinya pendidikan harus mampu mendekatkan manusia kepada Tuhannya, sekaligus menjadikannya sebagai sarana membangun silaturahmi dengan sesama manusia.
"Makna vertikal dan horizontal ini mirip dengan hikmah Isra’ Mi’raj yang sebentar lagi akan kita peringati. Dengan pendekatan kepada Sang Khalik, akan menjadikan manusia dapat melakukan kontrol pribadi. Sedangkan hubungan baik dengan sesama, interaksi sesama manusia akan lebih produktif," ucapnya.(*)