Jember (Antara Jatim) - Sebanyak sembilan mahasiswa asing yang menjadi peserta "Universitas Jember International Cultural Camp" (UJICC) mempelajari budaya Indonesia dengan belajar tari dan kesenian musik tradisional.
"Kami memberikan pengetahuan kepada mereka tentang kesenian dan kebudayaan Indonesia, namun mereka juga praktek langsung belajar menari dan bermain gamelan di Kampus Universitas Jember," kata Ketua Panitia UJICC Aditya Wardhana di Jember, Jumat.
Sebanyak sembilan peserta dari lima negara yang mengikuti UJICC yakni Alex dari University of Glasgow Skotlandia, kemudian dari University of San Carlos Filipina sebanyak tiga orang yakni Ammon, David, George.
Kemudian Anna dan Dimitri dari Flensburg University of Applied Science Jerman, Ilyas dari Universiti Sains Islam Malaysia, KyawZin dan Sai Phyo Zin Aung dari Mandalay University Myanmar.
"Kegiatan UJICC bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia di Kampus Tegalboto Unej serta memperkenalkan bahasa, seni, kehidupan dan kearifan lokal serta keindahan alam Kabupaten Jember dan sekitarnya," ucap Aditya yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unej itu.
Menurut dia, kegiatan UJICC yang digelar tahun 2016 merupakan kedua kalinya yang merupakan program internasional yang ditawarkan oleh Unej kepada mahasiswa asing dari universitas mitra yang melakukan kerja sama di luar negeri.
"Peserta hanya membayar biaya akomodasi dari negaranya menuju ke Kabupaten Jember, sedangkan seluruh rangkaian acara selama sepekan di Jember ditanggung sepenuhnya oleh panitia," katanya.
Selain belajar tarian tradisional dan musik gamelan, para mahasiswa asing itu juga belajar pencak silat dan berkunjung ke obyek wisata Pantai Pasir Putih Malikan dan Gunung Ijen di Bondowoso.
"Hari ini, kami juga mengenalkan batik yang merupakan pakaian khas Indonesia, bahkan mereka diajak berkunjung ke rumah industri batik di Kabupaten Bondowoso untuk mengetahui proses dan pembuatan batik," ujarnya.
Rektor Universitas Jember Moh Hasan mengatakan para peserta UJICC tersebut akan menjadi duta terbaik Unej untuk mengenalkan kebudayaan dan kesenian Indoensia, serta produk lokal Jember saat mereka kembali ke negaranya masing-masing.
"Dengan program itu, kami berharap Unej semakin dikenal oleh masyarakat luas di luar negeri dan mewujudkan Unej menjadi universitas kelas dunia," ucap Rektor Unej dua periode itu.(*)