Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan ketinggian Bengawan Solo di daerahnya aman di bawah siaga banjir (siaga I- 13,00 meter), namun ancaman banjir masih berpeluang terjadi.
"Kemungkinan banjir bisa terjadi, sebab musim kemarau sekarang ini masih terjadi hujan sedang selama Juli-Oktober," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Rabu.
Saat ini, lanjut dia, air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro dibawah siaga banjir dengan ketinggian sekitar 9 meter. Begitu pula, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer juga di bawah siaga banjir.
"Tidak ada laporan Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah juga Ngawi menimbulkan banjir," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan berdasarkan prakiraan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan di daerahnya berkisar 0-200 mm dalam kurun waktu Juli-Oktober.
Dengan curah hujan itu, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo berpeluang naik, tapi tidak akan signifikan. "Prakiraan kami kalau terjadi banjir juga tidak besar, sebab kondisi sekarang musim kemarau," ucapnya menambahkan.
Meski demikian, katanya, BPBD tetap menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo juga banjir bandang, seperti perahu karet juga keperluan lainnya.
Selain itu, lanjut dia, juga disiagakan mobil pemadam kebakaran di posko lebaran di depan Stasiun kereta api (KA) Kota. "Kami juga menyediakan mesin gergaji, sebab prakiraan BMKG selama Juli-Oktober juga berpeluang terjadi angin kencang yang bisa mengakibatkan pohon tumbang," paparnya.
Ia menambahkan posko BPBD di Kecamatan Baureno, Temayang, Padangan, Ngambon, Kedungadem dan Sekar, juga disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian bencana selama masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri.
"Di posko BPBD kecamatan ada sekitar lima personel yang disiagakan," ucapnya. (*)
BPBD: Bengawan Solo di Bojonegoro Aman
Rabu, 29 Juni 2016 12:38 WIB
"Kemungkinan banjir bisa terjadi, sebab musim kemarau sekarang ini masih terjadi hujan sedang selama Juli-Oktober," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Rabu.