Surabaya (Antara Jatim) - Kabupaten Sidoarjo meraih hasil nilai rata-rata Ujian Sekolah (US) tingkat SD/MI tertinggi se-Jatim dengan nilai total 252,97 atau 63,24.
"Sidoarjo meraih nilai US tertinggi se-Jatim dengan peserta 34.624 siswa. Posisi kedua diraih Kabupaten Mojokerto dengan capaian nilai 243,01 atau 60,75," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim, Saiful Rachman di Surabaya, Kamis.
Dalam sosialisasi Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah (DKHUS) SD/MI se-Jatim, ia mengatakan Kabupaten Sidoarjo memiliki nilai di mata ujian Bahasa Indonesia mencapai 81,40, Matematika 85,27 dan IPA 86,3.
"Sedangkan urutan kedua diraih Kabupaten Mojokerto dengan 16.867 peserta ujian yang memiliki total nilai mata ujian 243,01. Rinciannya, Bahasa Indonesia 78,72, Matematika 81,33 dan IPA 82,97," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan posisi ke-38 atau yang paling akhir diraih Kabupaten Jember dengan nilai rata-rata 186,82 atau 46,70. Rinciannya, Bahasa Indoensia 65,31, Matematika 55,21 dan IPA 66,3 dengan peserta 39.858 siswa.
"Untuk posisi Surabaya turun dari tahun lalu, saat ini Surabaya berada di urutan ke-26, namun kami tidak ingin menyimpulkan sendiri. Saya meminta agar seluruh pihak mau mengoreksi diri, termasuk Surabaya," tuturnya.
Menurut dia, seharusnya dengan anggaran pendidikan yang besar pelaksanaan pendidikan bisa dioptimalkan. Selain itu, ada faktor yang lebih penting, yaitu semangat dan keseriusan mengelola pendidikan dengan baik.
"Kami akan mengevaluasi hasil US ini dengan menyerahkan ke Disdik kabupaten/kota, namun Disdik Jatim juga akan membuat sampling ke daerah dengan supervisi ke beberapa sekolah untuk melakukan pemetaan pendidikan agar mengetahui potensi kualitas," paparnya.
Di sisi lain, hasil Ujian Sekolah SD/MI, prosentase peserta yang mendapatkan nilai dibawah 55 hanya 15,59 persen. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tingkat SMA/MA dan SMP/MTs.
"Namun demikian, jumlah tersebut masih lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, nilai rata-rata juga mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, dimana tahun ini 221,74 sedangkan tahun lalu 232,07," jelasnya.
Sementara itu, Kabid TK, SD dan PK Disdik Jatim, Nuryanto mengatakan bahwa nilai hasil ujian sekolah ini tidak menjadi syarat utama kelulusan siswa. Untuk nilai dalam ijazah nantinya akan digabung dengan nilai ujian praktek dan lainnya dari pihak sekolah.
"Ada komposisinya, untuk Ujian Sekolah antara 50 peersen hingga 70 persen, sedangkan untuk Nilai Sekolah antara 30 persen hingga 50 persen. Komposisi itu tergantung dari pihak sekolah yang menentukan dengan batasan tersebut." ujarnya.
Ia berharap pihak sekolah melakukan pengecekan dan dilaporkan ke UPTD di kecamatan hingga Sabtu (18/6) besok, sedangkan untuk pengumuman kelulusan disampaikan 25 Juni mendatang. (*)