Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan Bengawan Solo di daerahnya aman, namun masih berpeluang airnya meningkat disebabkan hujan yang terjadi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
"Di sepanjang DAS Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, juga hilir Jawa Timur masih terjadi hujan sehingga mengakibatkan ketinggian air Bengawan Solo masih meningkat," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis.
Ia menjelaskan keinggian air Bengawan Solo sempat meningkat tajam, disebabkan hujan di daerah hulu Jawa Tengah, juga lokal.
Hanya saja meningkatnya ketinggian Bengawan Solo di Bojonegoro masih di bawah siaga banjir, karena ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih di bawah 12,00 meter.
"Kalau sehari lalu ketinggian airnya naik tajam, tapi kalau sekarang turun lagi," ucapnya, menambahkan.
Menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya masih berpeluang naik, karena musim kemarau tahun ini masih sering terjadi hujan.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sukirno mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan acaman banjir disebabkan hujan yang terjadi di sepanjang DAS Bengawan Solo.
"Kemungkinan banjir ada, tapi peluangnya kecil, sebab curah hujan tidak terlalu tinggi," ucapnya, menambahkan.
Ia juga meminta masyarakat di sepanjang DAS Bengawan Solo berhati-hati memasuki musim kemarau. Meskipun air Bengawan Solo surut, tapi tetap berbahaya, sebab arusnya deras sehingga membahayakan bagi siapa saja yang bermain-main, seperti mandi juga kegiatan lainnya di Bengawan Solo.
"Tim SAR sekarang ini dilengkapi dengan 16 personel dengan dua perahu karet mencari seorang anak yang tenggelam di Bengawan Solo," ucapnya, menambahkan.
Ia menyebutkan seorang anak bernama An Aril (7) tenggelam di Bengawan Solo di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, sehari lalu.
"Ia (Aril) terjebur di Bengawan Solo ketika mengejar layang-layang," ucapnya. (*)