Banyuwangi (Antara Jatim) - Jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menuju ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali tidak terganggu akibat tenggelamnya kapal LCT Putri Sritanjung di dermaga milik ASDP Pelabuhan Ketapang.
"Operasional pelayaran tidak terganggu karena kapal yang tenggelam tersebut parkir di lahan yang tidak digunakan untuk operasional jalur penyeberangan," kata General Manajer PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Pelabuhan Ketapang M. Yusuf Hadi di Banyuwangi, Kamis.
Sebuah kapal LCT Putri Sritanjung I yang masih dalam proses perbaikan tenggelam di Pantai Banyuwangi Beach atau dermaga milik ASDP Ketapang pada Rabu (8/6) malam, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena kapal dalam kondisi kosong.
"Posisi kapal LCT Putri Sritanjung berada sekitar 300 meter dari dermaga LCM Ketapang ke arah selatan, sehingga jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk aman dilalui kapal feri yang beroperasi," tuturnya.
Pihak ASDP Ketapang, lanjut dia, sudah memberitahu kepada manajemen operator kapal tentang tanda-tanda bahaya, namun pihak manajemen terlambat untuk mengatasinya, sehingga kapal tenggelam saat sandar di dermaga.
"Saat ini rencananya kapal yang tenggelam akan diapungkan dengan menggunakan balon. Pihak manajemen operator kapal tersebut bersama pihak kontraktor sudah menyiapkan alat kerja dan empat buah balon untuk siap diapungkan," katanya.
Sementara pihak pengelola kapal LCT Putri Sritanjung dari PT Pelayaran Banyuwangi Sejati berencana akan mengangkat kapal tersebut.
"Kapal itu posisinya terlalu miring ke bawah, sehingga tidak imbang dan ketika gelombang air laut pasang, maka air laut mudah masuk ke dalam kapal dengan cepat," kata Direktur PT Pelayaran Banyuwangi Sejati kepada sejumlah wartawan.
Ia mengatakan penyebab tenggelamnya kapal tersebut karena kelalaian manusia atau "human error" karena kru yang seharusnya berjaga di kapal tersebut tidak ada di lokasi, bukan karena kebocoran kapal.
Kapal milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tersebut tidak dalam kondisi beroperasi karena dalam proses perbaikan dan bersandar di dermaga Pelabuhan Ketapang sejak beberapa bulan lalu.(*)