Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis menggelar kelas inspirasi melalui kegiatan kumpul bocah yang melibatkan seratusan bocah dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD/MI hingga SMP/MTs yang tersebar di 19 kecamatan wilayah tersebut.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan-Anak da Keluarga Berencana (BPPA KB) Kabupaten Tulungagung, Mastur, Kamis, acara kumpul bocah bertujuan mencari solusi penanggulangan kekerasan terhadap anak yang marak terjadi di Tulungagung.
"Melalui kegiatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang mampu menginspirasi dan mendorong anak untuk berkarya dan bercita cita tinggi demi masa depan bangsa dan negara," ujarnya.
Acara kumpul bocah diselenggarakan di taman alun-alun Kota Tulungagung mulai pukul 08.00 WIB hingga tengah hari sekitar pukul 12.00 WIB.
Selain diisi permainan, seratusan anak dari berbagai sekolah dan perwakilan kecamatan lalu diberi wadah berdiskusi bersama dengan membentuk kelompok-kelompok yang disusun secara acak.
Hasil diskusi yang merupakan rumusan ide dan gagasan anak secara bebas namun positif mengenai kebutuhan lingkungan yang kondusif, psikologis hingga cita-cita mereka dituangkan dalam beberapa lembar kertas plano yang selanjutnya dikumpulkan ke panitia acara.
"Melalui permainan yang edukatif seperti ini kami ingin mendengar keluh-kesah yang dihadapi anak, harapan dan pemikiran-pemikiran mereka," kata Mastur.
Mastur mengatakan, nantinya hasil kelas inspirasi melalui kegiatan kumpul bocah tersebut akan dilaporkan ke Bupati Tulungagung Sahri Mulyo, sehingga bisa diambil keputusan yang bisa memfasilitasi keinginan anak anak tersebut.
Diakuinya, selama ini kasus kekerasan terhadap anak ataupun melibatkan anak di Tulungagung tergolong tinggi.
Selama kurun enam bulan terakhir, misalnya, Mastur menyebut angka kekerasan anak yang bersifat fisik maupun seksual mencapai 41 kasus.
"Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal, terutama faktor lingkungan yang ditinggali oleh anak," ujarnya.(*)
Tulungagung Gelar Kelas Inspirasi Kumpul Bocah
Kamis, 2 Juni 2016 20:41 WIB
"Melalui permainan yang edukatif seperti ini kami ingin mendengar keluh-kesah yang dihadapi anak, harapan dan pemikiran-pemikiran mereka," kata Mastur.