Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengerahkan sebanyak 78 truk untuk operasi pasar menjual sejumlah bahan pokok seperti beras, tepung terigu, minyak goreng hingga gula di 38 kabupaten/kota.
"Pelaksanaan operasi pasar mulai 27 Mei hingga 1 Juli 2016," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo di sela pelepasan truk-truk bermuatan bahan pokok di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat.
Selama pelaksanaan, Pemprov Jatim menyiapkan beras premium sebanyak 7.200 ton, minyak goreng 1.800 liter, tepung terigu 280 ton, serta gula pasir 2.386 ton.
Rincian harganya, beras premium dijual seharga Rp8.700 per kilogram, minyak goreng kemasan botol per liter Rp11.300, tepung terigu Rp7.200 per kilogram, dan gula pasir Rp11.750 per kilogram.
Setiap hari, kata dia, setiap truk menyediakan beras 250 kilogram, gula 850 kilogram, tepung terigu 100 kilogram, dan minyak goreng 650 liter.
Khusus di Surabaya, terdapat empat truk yang disiagakan di empat pasar, yaitu di Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo, Pasar Soponyono Baru Rungkut dan Pasar Pucang.
"Ada juga truk yang disiapkan untuk keliling di lokasi-lokasi tertentu," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Usai melepas truk secara simbolis, Gubernur Jatim beserta rombongan memantau pelaksanaan operasi pasar secara langsung di Pasar Wonokromo kemudian disusul ke Pasar Pucang.
Ketika disinggung persoalan mahalnya harga gula, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menjelaskan bahwa sudah ada enam pabrik yang mulai giling, antara lain Gempolkerep, Ngadirejo, Pesantren Baru, Semboro, dan Kebon Agung.
"Hasilnya akan langsung didistribusikan ke pasar dengan harga pokok penjualan (HPP) Rp8.900 per kilogram," katanya.
Menurut dia, mahalnya harga gula di pasaran disebabkan oleh impor dari luar negeri yang terlambat datang sehingga sebagian gudang mengalami kekosongan.
"Beruntung stok gula Jatim masih tersisa 21 ribu ton dan digunakan untuk menggelar operasi pasar. Hasil penggilingan pabrik nantinya juga akan menambah stok gula Jatim hingga 30 ribu ton," katanya. (*)