Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim mengembangkan laboratorium lapangan seluas satu hektare menjadi modal terbentuknya wisata edukasi kampus dalam bidang pertanian.
"Laboratorium ini akan menjadi wisata edukasi alam, sehingga melalui wisata ini masyarakat umum bisa menggali keberagaman pertanian," kata Ketua Penelitian Unggulan Perguruan Piggi, Juli Santoso di Surabaya, Selasa.
Dalam soft launcing wisata edukasi kampus di fakultas pertanian
UPN Jatim, ia mengatakan konsep wisata ini adalah hasil dari penelitian dosen yang berhasil mendapat hibah Rp248 juta di tahun pertama dan Rp130 di tahun kedua.
"Konsep ini atas penelitian saya dengan mendapatkan hibah penelitian dosen dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti)," kata Dosen Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim.
Ia mengatakan, wisata edukasi kampus ini bisa dikunjungi masyarakat pada hari Jumat dan Sabtu. Tujuan wisata terbagi dalam enam zona yang berada di kawasan Fakultas Pertanian.
"Zona 1 yaitu kantor dan kegiatan pendidikan, agroforestri, vertikultur dan hidroponik, sedangkan zona 2 berisi koleksi taman hias, green house, pembibitan dan hardening," kata dia.
Selain itu, ia menambahkan pada zona 3 akan ada taman diskusi, koleksi tanaman obat, mini zoo dan kulturmina, serta pengolahan sampah organik. Di zona 4, akan ada pembudidayaan jamur tiram, kebun sayur, serta area praktikum dan area penelitian yang dipandu mahasiswa.
"Untuk zona 5 digunakan sebagai kolam, koleksi tanaman langka, dan stasiun klimatologi. Terakhir, zona 6 untuk agropreneurship berisi 10 macam pelatihan edukasi kampus," terangnya.
Menurut dia, saat ini ia masih membutuhkan dana lagi untuk kelengkapan wisata pertanian, seperti gazebo untuk pemberangkatan rombongan yang lokasinya sudah disediakan serta 'mini zoo'.
Rektor UPN Veteran Jatim, Prof Dr Ir Teguh Soedarto MP menuturkan wisata ini merupakan bentuk pengenalan bidang pertanian dari segi pendidikan yang interaktif.
"Indonesia bisa jadi eksportir pertanian, tetapi semua harus diawali dengan edukasi pertanian. Peluang wisata ke setiap bidang program studi pun memungkinkan untuk dilakukan, hanya saja dalam bentuk laboratorium setiap prodi memang berbeda," tandasnya. (*)