"Itu hasil penyortiran kemarin dan didapati ada kekurangan satu sampul besar untuk mata pelajaran IPA dan ada satu kelebihan satu sampul mata ujian matematika," kata Kabid Pendidikan Dasar Dindik Tulungagung, Iswanto di Tulungagung, Rabu.
Kekurangan tersebut menurut Iswanto akan segera diisi oleh Dindik Jatim maksimal pada Sabtu (7/5), dengan mengirim langsung ke Polres Tulungagung.
Kendati kurang, Iswanto menyatakan tahapan distribusi dari tingkat rayon ke 29 subrayon (21 subrayon SMP, dan delapan subrayon MTs) yang tersebar di 19 kecamatan, tetap dilakukan mulai Rabu pagi.
Seluruh naskah selanjutnya disimpan di gudang tersegel mapolsek setempat dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
"Naskah baru dikirim ke sekolah-sekolah penyelenggara ujian nasional pada hari H pelaksanaan UN pada 9-12 Mei," katanya.
Informasi dari petugas kepolisian maupun panitia penyelenggara ujian, proses distribusi naskah UN itu sendiri berlangsung lancar.
Panitia sempat menghitung ulang jumlah sampul sebelum seluruh naskah didistribuskan per subrayon menggunakan kendaraan roda empat milik salah satu kepala sekolah atupun guru.
Iswanto menjelaskan, UN SMP di Tulungagung diikuti sebanyak 18.048 siswa yang tersabar di 117 lembaga SMP negeri (48 lembaga), SMP swasta (26 lembaga), SMP terbuka (empat lembaga), MTs negeri (delapan lembaga) dan MTs swasta (31 lembaga).
"Dari jumlah itu, sebanyak 14.023 siswa di 112 lembaga SMP/MTs mengikuti ujian nasional berbasis kertas (UN paper based test/UN-PBT), dan 2.025 siswa di lima lembaga mengikuti UN berbasis komputer (UN computer based test/UN-CBT)," paparnya.
Iswanti memastikan seluruh persiapann ujian nasional, termasuk UN berbasis komputer sepenuhnya telah siap 100 persen termasuk menyangkut ketersediaan suplai listrik dan perangkat komputer untuk ujian. (*)