Surabaya (Antara) - Prajurit KRI Bung Tomo-357 yang tergabung dalam Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) menerima penghargaan atau tanda jasa dari PBB.
Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan dalam surat elektronika yang diterima Antara di Surabaya, Jumat, menjelaskan penghargaan itu diterima dalam Medal Parade, yakni upacara seremonial penganugerahan dan penyematan UN Medal atau Tanda Jasa PBB pada 18 April lalu.
"Penghargaan ini diberikan atas prestasi yang telah diraih dalam pelaksanaan operasi tanpa cacat serta partisipasi aktifnya dalam keikutsertaan menjaga perdamaian dunia," kata Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL-2015 itu.
KRI Bung Tomo-357 telah bergabung dengan UNIFIL sejak bulan Oktober 2015 untuk melaksanakan operasi menjaga stabilitas keamanan sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.
Upacara "Medal Parade" itu dilaksanakan di dermaga 3 Port of Beirut pada 18 April 2016 pukul 10.00 Local Time (GMT+3) dengan Inspektur Upacara, Maritime Task Force (MTF) Commander, Rear Admiral (RADM) Claudio Henrique Mello De Almeida.
Dalam upacara yang berlangsung hidmat itu, MTF Commander menyematkan UN Medal kepada Komandan KRI Bung Tomo-357 dan seluruh prajurit KRI Bung Tomo-357.
Setelah penyematan usai, MTF Commander dalam sambutannya menyatakan bangganya menganugerahkan UN Medal kepada prajurit KRI Bung Tomo-357 yang tergabung dalam Satgas Maritim Kontingen Garuda XXVIII-H/UNIFIL.
"Beruntung juga, kami bisa beberapa hari sebelumnya ke negara Indonesia yang indah, dimana kami terlibat dalam kegiatan Multitaleral Naval Exercise Komodo-MNEK 2016," katanya.
Sejak berdirinya pada tahun 2006, MTF telah dibantu oleh kapal perang dari Angkatan Laut berbagai negara, Kontingen Indonesia bisa berbangga karena melanjutkan tradisi sebelumnya sebagai partisipan sejak tahun 2009.
Turut hadir dalam upacara adalah Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto besertai Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Ina Darwanto, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Lebanon, Achmad Chozin Khumaidy.
Selain itu, 14 Duta Besar RI Negara Sahabat diantaranya Dubes RI untuk Suriah, Malaysia, Austria, Yunani, Bangladesh, Pakistan, Palestina, Chad, India, Yaman, Korea Selatan, Maladewa, Australia, dan Kuwait.
Bahkan, hadir juga Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah T.B. Silalahi, Commander in Chief of Lebanese Armed Forces (LAF)-Navy Rear Admiral (RADM) Majed Alwan, Atase Pertahanan RI untuk Kairo Kolonel Laut (P) Kemas M Ikhwan Mahdani, beserta enam Atase Pertahanan dari Negara Sahabat serta para pejabat UNIFIL lainnya.
Dalam kesempatan ke Lebanon, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto menyampaikan kekagumannya saat memberikan briefing komando di hadapan 107 Prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-H/UNIFIL Lebanon di Dermaga Port Beirut¿Lebanon.
"Pertahankan terus dan tingkatkan prestasi yang saat ini telah dicapai oleh KRI Bung Tomo 357 yang dapat menempatkan kredibilitas angkatan laut Indonesia pada posisi terhormat pada tatanan internasional," katanya.
Mewakili Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Pangarmatim juga menyematkan "Brevet Indonesian Surface Warfare Badge" kepada Commander of Mediterranean Regional Command Turki Rear Admiral Nejat Atilla Demirhan, MTF Commander beserta seluruh Komandan Kapal yang terlibat dalam Maritim Task Force.
"Melihat peran penting operasi pemeliharaan perdamaian itu, Indonesia memutuskan untuk melanjutkan perannya sebagai negara pendistribusi pasukan. Kami telah menugaskan KRI John Lie-358 sebagai kontingen kesembilan yang siap menggantikan tugas KRI Bung Tomo," kata KSAL dalam sambutan yang dibacakan Pangarmatim. (*)
Prajurit KRI Bung Tomo-357 Terima Penghargaan PBB
Jumat, 22 April 2016 19:35 WIB
Melihat peran penting operasi pemeliharaan perdamaian itu, Indonesia memutuskan untuk melanjutkan perannya sebagai negara pendistribusi pasukan. Kami telah menugaskan KRI John Lie-358 sebagai kontingen kesembilan yang siap menggantikan tugas KRI Bung Tomo