Surabaya (Antara Jatim) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya menilai edukasi yang dilakukan para kasir di sejumlah toko modern mengenai penggunaan kantong plastik di Kota Surabaya masih minim.
Kepala BLH.Surabaya Musdiq Ali Suhudi, di Surabaya, Kamis, mengatakan ada sejumlah kasir yang belum mendorong sekaligus mengedukasi penggunaan kantong plastik.
"Ini karena antrean pembeli banyak, sehingga kasir ingin cepat melayani. Kasir tidak mempertanyakan apakah konsumen bawa kantong sendiri atau tidak," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, penggunaan kantong plastik di Surabaya ada penurunan drastis. "Khususnya penggunaan kantong plastik di ritel dan mal," katanya.
Adapun yang kini perlu dibahas, kata Musdiq, soal kantong plastik apakah seterusnya harus berbayar dan menjadi tanggungan konsumen. Ataukah kembali ditanggung pengelola pusat belanja dan menjadi bagian "Corporate Social Responsibility" (CSR).
"Aturannya dari pusat, konsumen harus bayar Rp200 per lembar kantong plastik," katanya.
Musdiq mengaku sekarang pihaknya menggandeng PD Pasar Surya. Harapannya salah satu perusahaan pelat merah milik pemkot itu bisa mengedukasi pedagang di pasar tradisional terkait program pengurangan penggunaan kantong plastik.
"Nanti juga akan disurvei. Sebelum sosialisasi berapa lembar kantong yang digunakan, dan sesudah ada penurunan berapa banyak. Bagi pedagang tradisional, ini membantu mereka karena selama ini mereka beli dan diberikan cuma-cuma ke pembeli," katanya.
Koordinator Komunitas Nol Sampah Wawan Some menyebut selama ini sampah plastik, terutama kantong plastik mendominasi sampah di Kota Pahlawan ini.
"Sampah plastik ini yang memakan ruang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Benowo. Dari 1.400 ton per hari sampah, 400 ton di antaranya sampah plastik, kantong plastik," kata Devisi Bidang Advokasi Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR) ini. (*)
BLH Surabaya : Edukasi Penggunaan Kantong Pastik Minim
Kamis, 7 April 2016 17:45 WIB
Ini karena antrean pembeli banyak, sehingga kasir ingin cepat melayani. Kasir tidak mempertanyakan apakah konsumen bawa kantong sendiri atau tidak