Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 885 calon haji yang mendaftar di Kota Malang, dan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini, sejak Senin (4/4) mulai mengurus paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Malang.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Jawa Timur, Imron di Malang, Rabu, mengatakan pengurusan paspor dimulai Senin (4/4) lalu sampai selesai.
Porsi calhaj asal Kota Malang yang berangkat pada tahun ini menyusut cukup signifikan, dari 946 orang pada tahun 2015 menjadi 885 orang pada tahun 2016. Sedangkan porsi untuk Jatim tahun ini mencapai 26 ribu orang.
Menyinggung jumlah calon haji yang merupakan penggabungan dari anggota keluarga, Imron mengatakan masih belum bisa diketahui, karena saat ini proses terus berlangsung. Pada tahun lalu, ada 52 calon haji yang pemberangkatannya digabungkan, ada yang mundur, namun ada pula yang maju.
Ia menjelaskan calon haji yang pemberangkatannya bisa digabungkan agar bisa berangkat bersama-sama, di antaranya adalah calhaj suami istri yang porsi keberangkatannya tidak sama, penggabungan anak dan orangtua kandung.
Selain itu, lanjutnya, calhaj dengan usia yang tergolong risiko tinggi juga menjadi prioritas. "Saat ini sudah ada beberapa pengajuan penggabungan yang minta diberangkatkan tahun ini karena sejumlah alasan. Di antaranya calon haji yang sudah berusia lanjut," ujarnya.
Mengenai pemangkasan kuota sebanyak 20 persen dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, kata Imron, sampai sekarang kelihatannya masih tetap diberlakukan karena belum ada tanda-tanda tambahan kuota, bahkan porsi Kota Malang untuk tahun ini justru berkurang.
Untuk ongkos naik haji (ONH) tahun ini, ucapnya, masih belum ada ketentuan (pengumuman) dan amsih digodok di DPR RI. "Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat ini sudah ada kesepakatan antara pemerintah dengan wakil rakyat terkait ONH ini," ujarnya.
Sementara itu proses (tahapan) bagi calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini sudah mulai melakukan tes kesehatan tahap pertama di Puskesmas terdekat serta pengurusan paspor.(*)