Malang (Antara Jatim) - Pedagang Pasar Blimbing Kota Malang tetap keberatan dengan "site plan" baru yang dipaparkan tim independen, karena luas tampak depan bangunan dan jumlah kios pedagang yang menyusut masih menjadi ganjalan.
Koordinator pedagang Pasar Blimbing, Subardi, Rabu, mengemukakan setelah ada perubahan dalam site plan, luas tampak depan berkurang enam meter untuk jalan dan jumlah kios pedagang juga berkurang, dari 2.250 kios menjadi 2.154 kios.
"Kami kira luas tampak depan 108 meter itu murni, tetapi ternyata dikurangi untuk jalan 6 meter, sehingga hanya tinggal 102 meter, padahal keinginan kami 108 meter itu murni. Kami butuh waktu sekitar sepekan untuk membicarakan masalah ini dengan pedagang lainnya," kata Subardi di sela pertemuan dengan Dinas Pasar dan perwakilan tim independen di Malang, Jawa Timur.
Meski tim independen sudah memaparkan hasil kajian terakhir terkait site plan, pedagang belum puas. Alasannya, tampak depan pasar masih kurang dan jumlah lapak (kios) pedagang juga berkurang.
Pedagang meminta kepada investor PT Karya Indah Sukses (KIS) agar mau berkorban dengan menghilangkan beberapa ruko, sehingga keperluan pedagang bisa tercover.
Menanggapi permintaan pedagang tesrebut, perwakilan tim independen, Sugeng, mengaku dirinya sudah minta kepada PT KIS, kalau beberapa ruko itu bisa dibongkar, namun jawaban investor bahwa ruko tidak akan dibongkar. "Saya tidak sanggup lagi untuk membuat site plan baru sesuai keinginan pedagang," kata Sugeng.
Menurut dia, tim independen sudah bekerja optimal dan jika pedagang masih tidak sepakat dengan site plan itu, tim siap mundur dari masalah ini. "Ini sudah terbaik yang bisa saya lakukan, kalau masih ada polemik, saya serahkan kepada Dinas Pasar,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar, Kota Malang Wahyu Setiyanto, mengatakan Pasar Blimbing merupakan aset pemerintah. "Kepentingan pemerintah adalah membenahi, wali kota sudah bilang, Pasar Blimbing akan diperbaiki seperti Pasar Oro-oro Dowo, dan Pemkot Malang punya hak untuk membangun, tapi selama ini kita tetap menerima masukan dari pedagang," ujar Wahyu.
Ia mengatakan kondisi Pasar Blimbing saat ini sudah tidak layak, bahkan banyak pedagang ingin pasar ini segera dibangun. "Saya berharap pedagang bisa memahami site plan dari tim independen. Sebab, PT KIS sudah mengeorbankan tiga rukonya dan dihilangkan demi memenuhi site plan yang diinginkan pedagang," urainya.
Opsi lain yang akan diambil Dinas Pasar, jika kondisi ini masih terjadi, akan dilakukan polling, apakah pedagang sepakat dengan site plan ataukah tidak. "Selama ini kita sangat menghindari cara paksaan, karena memang amanah wali kota," ucapnya.
Pihak investor (PT KIS) pun tidak bisa lagi mengurangi ruko, karena berkaitan dengan ranah hukum. "Kami berjanji akan membuat pasar itu bagus dan layak," kata perwakilan dari PT KIS, Yusron.(*)