Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang berkomitmen terus membantu memperluas akses dan jaringan pasar bagi para kelompok petani kopi daerah melalui business matching.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Febrina di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, menyatakan melalui business matching, kelompok tani kopi bisa memperoleh calon mitra bisnis baru yang akan menyerap hasil panennya.
"Tentu dengan business matching ini kami berupaya membantu mempertemukan dengan pihak yang berpotensi menyerap, sampai deal dan akan menjadi loncatan pemasaran bagi mereka," kata Febrina.
Selain calon mitra, pihaknya juga memberikan fasilitas mempertemukan kelompok petani dengan perbankan sehingga mereka bisa memperoleh akses pendanaan.
Febrina menyatakan saat ini kondisi pasar untuk kopi terbilang menjanjikan dengan tingginya permintaan konsumen, meskipun ada kenaikan harga dua kali lipat karena pengaruh kondisi global.
"Harga kopi kita masih sangat bersaing," ucapnya.
Kondisi ini disebutnya perlu dimanfaatkan sehingga hasil produksi kopi milik kelompok tani di wilayah kerja BI Malang, termasuk dari Kabupaten Malang bisa terserap maksimal hingga memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri.
Berdasarkan catatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang potensi ekspor kopi lokal mencapai 45 ribu ton, tapi baru bisa terpenuhi di kisaran angka 13.500 ton hingga 15 ribu ton per tahun dengan total luasan lahan perkebunan sekitar 18 ribu hektare.
Setiap satu hektare lahan kopi rata-rata hanya mampu menghasilkan jumlah panen sebesar 0,8 ton per tahun.
Selain business matching, pihaknya juga melakukan peningkatan kapasitas, melalui pelatihan maupun program lainnya bagi para petani, sehingga ke depannya jumlah produksi bisa terus bertambah.
Kemudian, BI Malang turut memberikan fasilitas berupa melalui penyelenggaraan "Artcofest", dimana edisi terbaru digelar di Auditorium Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (3/11).
Acara tersebut menjadi wadah mempertemukan antara kelompok petani kopi, industri, pengolah, hingga pemilik kedai.
"Kami akan terus memantau mulai dari sisi hulu dan hilir sehingga akan ada nilai tambah yang semakin tinggi," tutur dia.
