Acara diselenggarakan secara hybrid pada 22-23 Januari 2022 dan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wali Kota Malang Sutiaji, Budi Hanoto (Kepala Perwakilan BI Jatim), dan Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho, dengan pembicara kunci pembukaan Andreas Eddy Susetyo (anggota Komisi XI DPR RI) dan sesi kunci Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
Dalam rilis BI Malang yang diterima di Malang, Jatim, Minggu, Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho mengatakan Techibition diselenggarakan dalam rangka mendorong pengembangan industri kreatif khususnya aplikasi dan gim bersama para pemangku kepentingan di Malang Raya.
Kegiatan ini, kata Azka, merupakan wujud sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah dan pelaku industri kreatif aplikasi dan gim yang menghadirkan Tretan Muslim (Pro Player), Andrian Pauline (CEO & Co-founder RRQ), Adrian Alpin (General Manager AKG Games), Dwi Elfrida Simanungkalit (Kementerian Komunikasi dan Informatika), Agung Prabowo (Qlue Smart City), Elfriliani Pancarani (Hacktiv8), Boy Sandi Manurung (Xendit), dan Hyacynthia Kesuma (ANGIN).
Acara Techibition dikemas dalam bentuk talkshow, exhibition, text stage, experience area (co-working space dan board game), game design competition, idea pitching competition, mobile legend competition dan cosplay competition.
"Harapannya Techibition ini dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku ekonomi kreatif. Dalam kegiatan ini, narasumber yang berasal dari berbagai bidang berdiskusi untuk berbagi dan bertukar pikiran untuk mendapatkan masukan dan saran dalam mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya industri aplikasi dan gim di Kota Malang," katanya.
Azka mengatakan diskusi terbagi dalam empat sesi pembicara kunci, yakni The Next Indonesia’s Silicon Valley, Story Behind the Game, dan ARMOR: Strong Partnership to Gain More Revenue dan Pitching Hacks.
Sebelumnya, serangkaian kegiatan Road to Techibition diselenggarakan dalam bentuk talkshow dan webinar berkolaborasi dengan empat kreatif hub di Kota Malang (Ngalup Collaborative Network Wilis, Picnic Hub, Indigo Space dan Dialoogi Cafe) pada November dan Desember 2021.
Talkshow yang diselenggarakan secara virtual mengangkat empat topik besar, yakni Fundraising, In Depth Entrepreneur (Menyingkap Dua Sisi Dunia Entrepeneur), Get in Touch with Game (World of Creativity) dan Strategi Pengembangan Talenta Era Digital.
"Ekonomi kreatif Kota Malang ditopang oleh 17 subsektor, di antaranya subsektor berbasis digital, yakni aplikasi dan game. Selain itu, ekonomi kreatif digital di Kota Malang akan berkembang pesat sejalan dengan pengembangan smart city, KEK Singhasari dan Malang Creative Center," ucapnya.
Karakter industri aplikasi dan games di Kota Malang didominasi oleh services. Dengan demikian, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendorong terwujudnya Kota Malang menjadi Rumah Produksi (Production House) industri aplikasi dan game. Penguatan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor kunci penentu keberhasilan pengembangan sub sektor ini.
Akselerasi penetrasi internet, bonus demografi serta prospek konsumsi data digital secara global dengan peluang pasar yang potensial turut mendukung pengembangan industri aplikasi dan gim.
"Ke depan, Bank Indonesia terus berkomitmen melalui sinergi hexahelix bersama dengan pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan lembaga keuangan untuk mendukung pengembangan ekonomi kota Malang," kata Azka.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dalam sambutannya mengatakan selama pandemi banyak lini terdampak. Tak terkecuali di Kota Malang yang selama ini ditopang oleh industri pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya subsektor aplikasi dan gim.
“Subsektor aplikasi dan gim menyumbang PDB cukup besar, yakni Rp24,8 triliun pada tahun 2020, artinya industri kreatif mempunyai potensi luar biasa untuk mendorong perekonomian di Tanah Air,” katanya.
Pada kesempatan itu, Sandiaga mengapresiasi BI Malang yang menyelenggarakan Techibition. "Acara ini akan memotivasi generasi muda dan masyarakat Malang untuk mengembangkan industri kreatif di daerah ini," ujarnya.