Jember (Antara Jatim) - Bupati Jember Faida mengatakan pembangunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan dimulai dari pinggiran karena warga yang berada di sana juga berhak merasakan pembangunan.
"Pembangunan di Jember akan dimulai dari daerah pinggiran, dalam arti tidak dimulai dari desa tetapi dari daerah yang selama ini terpinggirkan," kata Faida saat memberikan sambutan dalam kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang digelar di aula PB Sudirman Pemkab Jember, Rabu.
Menurutnya proses perencanaan pembangunan wajib mendengarkan aspirasi dari semua pihak baik aspirasi masyarakat luas dari bawah ke atas maupun program dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Kita harus mendengarkan keinginan masyarakat, jangan sampai pembahasan perencanaan pembangunan tersekat-sekat dengan dinding Kantor Pemkab," tuturnya.
Ia menjelaskan pembangunan di Jember hendaknya harus dilandasi oleh perencanaan yang matang, perencanaan dalam musrenbang diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dengan tumbuhnya komunikasi dua arah.
"Anggaran pemerintah daerah tidak hanya untuk kepentingan seorang Bupati saja, tetapi untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Jember," katanya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Jember Edy Budi Susilo mengatakan musrenbang bukan hanya rutinitas formal belaka karena sebanyak 21,75 persen usulan sudah ditampung dan bisa menjadi program kegiatan tahun mendatang.
"Nantinya hasil dari musrenbang akan menjadi dasar untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Palfon Anggaran Sementara (KUA PPAS)," tuturnya.
Sementara Kepala Bappeprov Jawa Timur Fatah Jasin mengatakan Jember menjadi kabupaten terluas di Jatim sehingga membutuhkan penanganan yang prima, salah satunya terkait dengan keberadaan lahan abadi di Jember.
"Kami ingin pembangunan pertanian tetap dengan jumlah dan kualitas tetap, sehingga diharapkan Jember dapat mendukung kedaulatan pangan yang sudah direncanakan oleh pemerintah pusat," katanya. (*)