Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN meningkatkan kinerja pembangunan dan pelayanan publik.
"Kami mengajak aparatur Pemprov Jatim baik ASN maupun non ASN se-wilayah kerja Bakorwil V Jember untuk saling membangun mutual understanding, mutual trust, dan mutual respect," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Minggu.
Hal tersebut sangat penting, kata dia, agar soliditas dan solidaritas antar-ASN bisa semakin kuat, sehingga meningkatkan kinerja pembangunan dan pelayanan publik.
"Kalau mutual understanding (saling memahami) terbangun, maka satu dengan yang lain tidak mudah salah paham, kemudian akan terbangun mutual trust (saling percaya) sehingga satu dengan yang lain tidak mudah berprasangka buruk, dan terakhir akan terbangun mutual respect (saling menghormati)," tuturnya.
Menurutnya, ketika saling menghormati terbangun, maka apabila ada kinerja atau proses yang belum maksimal, yang lain akan ikut membenahi, sehingga soliditas, solidaritas, kinerja juga akan meningkat seiring dengan semangat Optimis Jatim Bangkit, CETTAR, serta membangun semangat IKI (Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovasi).
Ia mengatakan Pemprov Jatim terus melakukan peningkatan kualitas SDM ASN guna mewujudkan proses reformasi birokrasi serta Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang berdampak.
“Saya berharap pertemuan konsolidasi bisa mendekatkan hati kita semua bahwa kita bersaudara. Saya juga berharap, dedikasi, kinerja, dan produktivitas para ASN Pemprov Jatim, terutama yang ada di Bakorwil Jember, bisa terus ditingkatkan," katanya.
Hal tersebut, lanjutnya, perlu dilakukan agar kepercayaan publik kepada Pemprov Jawa Timur juga meningkat. "Itu artinya bahwa kerja kita harus makin meningkat, kerja kita harus makin akuntabel, dan kita harus bisa menyelesaikan masalah dengan cepat atau quick response," ujarnya.
Khofifah mengutip yang disampaikan Imam Al Ghazali yang memberikan preferensi terhadap kepemimpinan. Imam Al Ghazali menyebut pemimpin yang baik adalah ketika membelanjakan anggarannya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Pemimpin ini kolegial dan Gubernur mengorkestrasi karena semua instrumennya bergerak, Sekda bergerak, Kepala OPD bergerak, semua bergerak, maka yang diorkestrasi ini bunyi. Ini adalah sebuah simfoni pembangunan yang memang harus diorkestrasi supaya iramanya seiring," katanya.
Kepada guru, kepala sekolah, dan juga Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Khofifah berpesan agar bersama-sama meningkatkan kualitas SDM sebagai upaya melahirkan generasi emas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Panjenengan semualah yang akan melahirkan para Garuda-Garuda emas, para generasi emas yang akan terbang tinggi menjemput Indonesia Emas 2045. Pada tahun 2045 nanti akan melihat anak-anak yang pernah dididik di bumi Majapahit Jawa Timur akan menjadi pejabat dan tokoh penting," ujarnya.