Bojonegoro (Antara Jatim) - Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, memperoleh 897,285 ton setara beras dalam pengadaan di wilayah kerjanya Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, dengan melibatkan gabungan kelompok tani (gapoktan), per 23 Maret.
"Perolehan pengadaan di wilayah kerja kami sebesar 897,25 ton setara beras, karena pengadaan baru berjalan dua pekan," kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Eldal Sulaiman, di Bojonegoro, Rabu.
Ia merinci perolehan pengadaan di Bojonegoro dari target 37,326 ton setara beras, terealisasi 264,647 ton setara beras.
Lamongan dari target 39,376 ton setara beras, terealisasi 612,638 ton setara beras dan di Tuban dari target 40,298 ton setara beras terealisasi 20 ton setara beras.
"Target pengadaan tahun ini 117 ribu ton setara beras, lebih tinggi dibandingkan perolehan pengadaan tahun lalu yang hanya sekitar 66 ribu ton setara beras," paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam pengadaan tahun ini, selain melibatkan gapoktan, penggilingan padi juga Kontak Tani Nelayan dan Andalan (KTNA) di tiga kabupaten.
Di Bojonegoro, sudah ada 20 gapoktan yang menjalin kontrak dalam pengadaan, belum termasuk gapoktan Lamongan dan Tuban.
"Penggilingan padi di tiga kabupaten, yang menjalin kontrak dengan bulog juga banyak," ucapnya, menegaskan.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, dalam rapat koordinasi (rakor) percepatan pengadaan, menjelaskan, tanaman padi di daerahnya yang panen Maret ini seluas 21.852 hektare.
Selain itu, lanjut dia, tanaman padi di daerahnya, yang akan panen April, bahkan lebih luas mencapai 39.724 hektare.
"Target pengadaan di bulog bisa tercukupi tidak lebih 10 persen dari luas areal tanaman padi Maret-April," ucap dia.
Koordinator Upaya Khusus (Upsus) Pengadaan dari Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang Dr. Siti Munifah, Msi., meminta penggilingan padi di tiga kabupaten bersedia menjual berasnya ke bulog.
Hanya saja, lanjut dia, penjualan beras panenan tahun ini yang disetorkan ke bulog, yang sesuai kualitas, bukan beras kualitas bagus dijual ke tengkulak, baru sisanya disetor ke bulog.
"Pengadaan di bulog ini untuk cadangan pangan nasional," tandasnya.
Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol. Kav. Donova Pripamungkas, dalam rapat koordinasi dengan gapoktan, penggilingan padi dan KTNA di daerah setempat, menyatakan jajarannya siap mendukung penyerapan gabah dan beras yang dilakukan bulog, agar bisa mencapai target. (*)