Madiun (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun, Jawa Timur, melibatkan 1.500 petugas dalam pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang berlangsung dari 8 hingga 15 Maret 2016.
"Sebanyak 1.500 petugas tersebut terdiri dari gabungan tenaga medis Dinas Kesehatan Kota Madiun, kader posyandu, dan juga para guru TK dan PAUD," ujar Kepala Dinkes Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani, kepada wartawan di Madiun, Rabu.
Menurut dia, seribuan petugas tersebut akan menyasar ke sebanyak 11.172 balita di Kota Madiun yang berusia 0 hingga 59 bulan untuk diberi vaksin polio.
Adapun, pelayanan pemberian vaksin polio tidak hanya dipusatkan di posyandu, puskesmas, puskesmas pembantu, dan rumah sakit saja, namun juga dilakukan di sejumlah tempat umum.
Seperti di mal, pasar, terminal, dan bahkan dalam kegiatan massal "Car Free Day" (CFD) yang hanya dilakukan saat hari Minggu.
Banyaknya pos pelayanan yang disediakan tersebut dilakukan untuk memenuhi target agar 95 persen dari jumlah balita sasaran yang terdata, dapat terpenuhi haknya mendapatkan vaksin polio.
"Total ada sekitar 483 pos pelayanan yang disediakan oleh Dinkes setempat untuk menyukseskan pelaksanaan PIN Polio di Kota Madiun," kata dia.
Wardani menambahkan, pemberian imunisasi polio sangat penting bagi kesehatan anak. Hal itu untuk mencegah si anak terjangkit virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Pihaknya mengklaim wilayah Kota Madiun telah terbebas dari polio sejak lebih dari 20 tahun terakhir. Hal itu seiring dengan kerja keras yang dilakukan timnya dalam mengajak para ibu untuk datang ke posyandu pada saat PIN Polio di tahun-tahun sebelumnya.
Ia berharap, para ibu bersedia membawa anaknya ke posyandu ataupun ke pos pelayanan lainnya yang telah disediakan agar buah hati mendapat vaksin polio. Sebab, kesehatan anak merupakan aset yang tak terhingga bagi keluarga dan negara. (*)