Sampang (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Jawa Timur, mendirikan 1.000 posko
untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan
berlangsung mulai tanggal 8 hingga 15 Maret 2016.
"Posko untuk PIN polio itu ada di masing-masing dusun yang tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang, baik di perkotaan maupun di perdesaan," kata Sekretaris Dinkes Sampang Asrul Sani dalam keterangan persnya di Sampang, Senin.
Ia menjelaskan imunisasi polio yang akan berlangsung mulai tanggal 8 hingga 15 Maret 2016 itu untuk balita usia 0 hingga 59 bulan.
Tujuannya untuk mencegah virus polio sehingga warga pada akhirnya akan terbebas dari berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus itu.
Asrul Sani menjelaskan pihaknya akan menerjunkan semua tim medis yang ada di masing-masing puskesmas, puskesmas pembantu serta pos pelayanan terpadu (posyandu) di Kabupaten Sampang.
Ia menjelaskan PIN polio sebagai upaya pemerintah agar penyebaran penyakit pada balita bisa dicegah.
Indonesia, kata Asrul, sebenarnya telah mendapatkan sertifikat bebas polio dari organisasi kesehatan dunia.
Sedangkan di Kabupaten Sampang telah dinyatakan bebas polio sejak 2006.
"Namun demikian, PIN polio tetap harus dilakukan, sebagai upaya antisipasi agar semua warga bebas polio," katanya.
Menurut Asrul, untuk mensukseskan pelaksanaan PIN polio 2016, pihaknya telah meminta dukungan semua pihak, baik para aparat desa, tokoh masyarakat dan ulama, serta guru di berbagai lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sampang.
"Mari kita manfaatkan kegiatan PIN polio ini dengan membawa balita ke posko-posko di masing-masing dusun yang ada di Sampang ini," ajak Asrul Sani. (*)
"Posko untuk PIN polio itu ada di masing-masing dusun yang tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang, baik di perkotaan maupun di perdesaan," kata Sekretaris Dinkes Sampang Asrul Sani dalam keterangan persnya di Sampang, Senin.
Ia menjelaskan imunisasi polio yang akan berlangsung mulai tanggal 8 hingga 15 Maret 2016 itu untuk balita usia 0 hingga 59 bulan.
Tujuannya untuk mencegah virus polio sehingga warga pada akhirnya akan terbebas dari berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus itu.
Asrul Sani menjelaskan pihaknya akan menerjunkan semua tim medis yang ada di masing-masing puskesmas, puskesmas pembantu serta pos pelayanan terpadu (posyandu) di Kabupaten Sampang.
Ia menjelaskan PIN polio sebagai upaya pemerintah agar penyebaran penyakit pada balita bisa dicegah.
Indonesia, kata Asrul, sebenarnya telah mendapatkan sertifikat bebas polio dari organisasi kesehatan dunia.
Sedangkan di Kabupaten Sampang telah dinyatakan bebas polio sejak 2006.
"Namun demikian, PIN polio tetap harus dilakukan, sebagai upaya antisipasi agar semua warga bebas polio," katanya.
Menurut Asrul, untuk mensukseskan pelaksanaan PIN polio 2016, pihaknya telah meminta dukungan semua pihak, baik para aparat desa, tokoh masyarakat dan ulama, serta guru di berbagai lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sampang.
"Mari kita manfaatkan kegiatan PIN polio ini dengan membawa balita ke posko-posko di masing-masing dusun yang ada di Sampang ini," ajak Asrul Sani. (*)