Bojonegoro (Antara Jatim) - Objek wisata "Atas Angin" di Desa Deling Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kecamatan Sekar bekerja sama dengan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), selaku pemilik kawasan "Atas Angin".
Kepala Bidang Agropolitan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Enggar Dyah Rini Mukti, di Bojonegoro, Kamis, mengatakan pengelolaan objek wisata "Atas Angin", diserahkan Pokdarwis Kecamatan Sekar, gabungan dari Desa Bobol, Deling, Bareng, Miyono, Miyono dan Sekar.
Hanya saja, menurut dia, Pokdarwis Kecamatan Sekar, dalam mengelola objek wisata "Atas Angin" tidak bisa berjalan sendiri, karena kawasan setempat masuk KPH Bojonegoro.
"Pengelolaannya akan dilakukan dalam perjanjian kerja sama antara Pokdarwis Sekar dengan KPH Bojonegoro," jelasnya.
Di dalam perjanjian kerja sama itu, lanjut dia, berisi besarnya bagi hasil pendapatan dalam pengelolaan objek wisata "Atas Angin".
"Besarnya bagi hasilnya untuk KPH Bojonegoro 25 persen dan Pokdarwis Sekar 75 persen," katanya.
Sesuai rencana, katanya, penandatatanganan perjanjian kerja sama pengelolaan objek wisata "Atas Angin", di kawasan hutan jati antara Pokdarwis sekar dengan KPH Bojonegoro, Jumat (26/2).
"Pengelolaannya mirip dengan objek wisata di Banyuwangi, yang juga dikelola pokdarwis," ucapnya.Kepala Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Harianto, menjelaskan Pokdarwis Sekar lebih memilih bekerja sama dengan KPH Bojonegoro, dalam mengelola objek wisata "Atas Angin", karena biayanya lebih ringan.
KPH Bojonegoro, lanjut dia, juga menawarkan alternatif dalam pengelolaan objek wisata "Atas Angin" bisa dengan cara mengganti tanah lokasi objek wisata "Atas Angin" sekitar 4 hektare.
"Tapi sistem mengganti tanah atau tukar guling waktunya terlalu lama, selain biaya yang dikeluarkan juga besar," jelasnya.
Oleh karena itu, katanya, Pokdarwis Sekar, lebih memilih dalam mengelola objek wisata "Atas Angin" dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diperoleh dari pengunjung.
"Kalau sekarang pendapatan dari pengunjung yang menikmati pemandangan dari bukit "Cinta" juga parkir kendaraan belum dibagi dengan KPH Perhutani Bojonegoro," ucapnya.
Ia menambahkan pengunjung objek wisata "Atas Angin" terus meningkat setiap akhir pekan dengan jumlah 2.000 wisatawan domestik (wisdom), yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, selain lokal.
"Pengunjung dikenai biaya menikmati pemandangan dari bukit "Cinta" Rp2.000 per orang, tapi ada juga yang tidak membayar," jelas dia. (*)