Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Penari dengan tinggi 1,60 meter di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sulit diperoleh karena rata-rata penari peserta audisi yang digelar dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar) yang dipersiapkan untuk berbagai kegiatan tingginya rata-rata 1,55 meter.
"Di setiap audisi penari penari yang kami peroleh tingginya rata-rata 1,55 meter," kata Koreografer Disbudpar Bojonegoro Deny Ike Kirmayanti di Bojonegoro, Kamis.
Ia menyatakan hal itu menjawab pertanyaan audisi penari pada 2018 yang akan digelar disbudpar mensyaratkan tinggi penari minimal 1,55 meter.
"Sulit memperoleh wanita di Bojonegoro yang bisa menari dengan tinggi 1,60 meter," ucapnya.
Namun, ia mengakui kalau penari dengan tinggi 1,60 meter akan sangat ideal bisa tampil maksimal dalam pergelaran tari, apalagi didukung dengan kemampuan tari yang bagus.
"Tetapi kenyataannya kalau kita temui tingginya 1,60 meter, kemampuan menarinya tidak bagus, bahkan sama sekali tidak bisa menari," ujarnya.
Disbudpar, menurut dia, juga kesulitan memperoleh seniman yang mampu menguasai musik pentatonik dan diatonik yang bermanfaatkan untuk kolaborasi dalam menciptakan sebuah karya tari.
"Seniman yang ada hanya menguasai musik diatonik saja atau pentatonik saja, ya kami kesulitan mengembangkan karya tari," ucapnya menjelaskan.
Meski demikian, kata dia, sejumlah karya tari hasil karyanya, antara lain, Tari "Parang Barong", dalam festival tari di Jawa Timur, mampu meraih penyaji dan penata tari terbaik .
Bahkan Tari Kayangan Api sebagai wakil tari Jawa Timur, berhasil memboyong Piala Bergilir Presiden RI dalam Parade Tari Nusantara ke-34 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada 22 Agustus 2015.
Dalam Parade Tari Nusantara ke-34 itu, hanya ada tiga penari daerahnya yang tampil, karena sejumlah penari lainnya digantikan penari dari Surabaya yang postur tubuhnya lebih tinggi dibandingkan penari daerahnya.
Ia menambahkan disbudpar akan melakukan audisi penari yang dipersiapkan untuk berbagai kegiatan tahap I pada 22 Januari- 2 Februari, kemudian tahap II pada 5-15 Februari dan tahap III pada 22 Februari.
"Peserta yang diterima akan menjalani karantina dan nantinya akan dipilih 10 penari terbaik yang dipersiapkan untuk berbagai kegiatan," kata dia menjelaskan. (*)