setempat untuk mewaspadai peredaran virus zika yang disebarkan oleh
nyamuk "Aedes Aegypti".
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Ika Harnasti, Kamis,
mengatakan penyebaran virus ini sama dengan peredaran penyakit demam
berdarah karena dibawa oleh nyamuk yang sama.
"Oleh karena itu, kami meminta kepada warga masyarakat untuk
senantiasa mewaspadai peredaran penyakit ini karena penyebarannya sama
yakni melalui nyamuk Aedes Aegypti," katanya.
Ia mengemukakan, penanganannya juga sama dengan nyamuk demam
berdarah yaitu dengan menggunakan metode tiga M yaitu menguras, menutup
dan juga mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Perilaku hidup bersih juga harus terus dilakukan karena dengan
menjaga kebersihan lingkungan maka sarang nyamuk yang ada di lingkungan
bisa dihilangkan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini di Sidoarjo memang masih belum ditemukan
korban terkait dengan virus ini, tetapi perlu langkah antisipasi
menghadapi virus ini.
"Kami juga telah memberitahukan kepada pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) yang ada di Sidoarjo untuk mewaspadai penyakit ini,"
katanya.
Selain mewaspadai penyakit itu, pihaknya juga mewaspadai penyakit
demam berdarah (DB) dan diare selama musim hujan seperti sekarang ini.
"Kami mengintensifkan pengasapan di tempat-tempat umum yang jarang
ditempati oleh manusia seperti di masjid dan juga di sekolah-sekolah
supaya peredaran penyakit ini bisa ditekan," katanya.
Di Kabupaten Sidoarjo, kata dia, saat ini jumlah penderita penyakit
demam berdarah sebanyak 52 pasien dan yang tercatat meninggal dunia
sebanyak dua orang.
"Namun demikian kondisi itu masih dibilang normal dan belum
berstatus kondisi luar biasa dibandingkan dengan tahun lalu," katanya.
(*)