Blitar (Antara Jatim) - Sebanyak 27 jiwa warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mantan pengikut kelompok masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kembali dipulangkan dari Kalimantan, sehingga totalnya sampai saat ini sudah 51 jiwa.
"Ini yang dipulangkan adalah gelombang kedua, sebelumya ada 24 jiwa yang sudah dipulangkan," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Blitar Mujianto di Blitar, Rabu.
Ia mengatakan, warga yang dipulangkan itu dari lima kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar, yaitu Sanan Kulon, Nglegok, Kademangan, Selopuro, serta Bakung. Mereka datang ke Blitar pada Selasa (27/1) malam.
Mujianto juga mengatakan pemerintah tidak langsung memulangkan warga mantan pengikut Gafatar itu. Selain karena datangnya hampir tengah malam, mereka juga capai, sehingga dianjurkan untuk istirahat terlebih dahulu.
Pemda, kata dia, lagi ini melakukan pendataan identitas warga mantan pengikut Gafatar tersebut. Pendataan itu untuk memudahkan memulangkan warga bersangkutan.
"Kami beri mereka pengarahan sambil diidentifikasi lalu akan dipulangkan sesuai dengan alamat. Ini dari camat sebagian juga sudah datang, mereka membantu dan mengawal pemulangan," ujarnya.
Pihaknya sengaja melibatkan dari perangkat kecamatan setempat untuk membantu memberikan pendampingan pada warga, terutama mengantisipasi penolakan. Sebab, jika ada kejadian tersebut, pemerintah juga merasa bertanggungjawab untuk melindungi masyarakatnya.
"Nanti biar mereka bisa kembali ke masyarakat, biar interaksi. Pembinaan juga dilakukan untuk anak-anak, nanti dari dinas pendidikan akan mendata kembali, agar mereka juga bisa sekolah kembali di dekat rumahnya," katanya.
Pemerintah Kabupaten Blitar sebelumnya sudah menyiapkan segala keperluan untuk penjemputan warga di kabupaten yang dipulangkan. Warga mantan pengikut Gafatar itu diangkut dengan bus, dan mendapatkan kawalan dari pemerintah serta dari polisi. Pemerintah juga berjanji memberikan jalan keluar bagi warga mantan pengikut Gafatar tersebut untuk memperoleh pekerjaan.
Sebelumnya, sebuah permukiman yang disebut didiami oleh warga mantan pengikut Gafatar di Desa Moton, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dibakar massa pada Selasa (19/1) petang sekitar pukul 15.20 waktu setempat. Kampung itu dihuni ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia. Di daerah itu, pengikut Gafatar diketahui disediakan lahan sekitar 5.000 hektare yang akan dikelola anggotanya sebagai lahan pertanian. (*)